Polsek Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), Polres Rokan Hilir menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Selasa (29/4/2025). FGD dihadiri oleh unsur TNI-Polri, pemerintah kecamatan, kepala sekolah, Masyarakat Peduli Api (MPA), serta para lurah dan penghulu se-Kecamatan TPTM.
Kapolsek TPTM, Ipda Bony Ferdi Sagala, S.H., M.H., bersama Danramil 02 Tanah Putih Kapten Arh Iswandi dan Camat TPTM M. Zuhri, S.Ag., menjadi pemateri utama dalam diskusi yang membahas berbagai persoalan seputar potensi dan penanganan karhutla di wilayah hukum Polres Rohil, khususnya di Kecamatan TPTM.
Dalam pemaparannya, Kapolsek TPTM menyampaikan bahwa kawasan TPTM merupakan salah satu wilayah dengan kerawanan karhutla tinggi. Berdasarkan data, pada 2023 terdapat 10 titik api di Kabupaten Rohil, sedangkan pada 2024 tercatat 7 titik api, yang seluruhnya telah masuk proses penyelidikan dan penyidikan.
“Penanggulangan karhutla memerlukan sinergi seluruh elemen. Pemerintah setempat, TNI, Polri, hingga masyarakat harus memiliki peran aktif dalam pencegahan dan penanganan di lapangan,” ujar Ipda Bony.
Selain membahas strategi pencegahan dini, FGD juga menyoroti tanggung jawab hukum jika terjadi karhutla yang tidak tertangani dengan baik, baik oleh individu maupun korporasi. Penegakan hukum akan dilakukan tegas sesuai peraturan yang berlaku.
“Diskusi turut menyoroti pentingnya edukasi terhadap pembukaan lahan yang ramah lingkungan dan tidak dilakukan dengan cara membakar,” jelas Kapolsek Ipda Bonni.
Dalam kegiatan ini, filosofi Kapolda Riau “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah” turut menjadi pesan moral yang ditegaskan. Tuah dimaknai sebagai berkah alam seperti hutan dan gambut, sementara marwah adalah kehormatan dan identitas masyarakat Riau. Dengan menjaga lingkungan, masyarakat berarti menjaga masa depan dan martabat daerah.
FGD berakhir pukul 10.30 WIB dalam situasi aman dan kondusif, serta menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan karhutla secara kolektif.