Pemerintah Provinsi Riau secara resmi menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) seiring meningkatnya risiko kebakaran akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan bahwa status siaga tersebut kini telah diberlakukan secara menyeluruh di sebagian besar wilayah Riau sebagai langkah antisipatif terhadap potensi Karhutla.
Hingga kini, tercatat 10 daerah yang lebih dahulu menetapkan status siaga Karhutla, yakni Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Kampar, Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Rokan Hulu. Dengan demikian, hanya dua daerah yang belum menetapkan status tersebut, yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Gubernur Wahid juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan Karhutla. Ia meminta seluruh elemen masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, terutama di musim kering yang rawan seperti saat ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M. Edy Afrizal, membenarkan bahwa saat ini hanya tinggal dua daerah yang belum menetapkan status siaga darurat Karhutla. “Rokan Hilir sudah menyampaikan akan menetapkan status siaga pada minggu depan. Sedangkan untuk Pekanbaru, kita masih menunggu dan akan dilakukan pembahasan lebih lanjut bersama pihak terkait,” jelas Edy.
Ia menambahkan, seluruh kabupaten/kota di Riau telah menerima distribusi perlengkapan penanganan Karhutla, seperti pompa air, selang, dan alat pemadam portabel. Jika ditemukan kekurangan, BPBD Provinsi siap memberikan bantuan tambahan.
Penetapan status siaga ini diharapkan mampu mempercepat penanganan jika terjadi kebakaran, sekaligus menjadi sinyal kesiapsiagaan bagi seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, Gubernur juga meminta agar edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terus digencarkan, terutama di daerah-daerah rawan seperti pesisir timur dan wilayah gambut yang mudah terbakar. “Kita tidak ingin kecolongan seperti tahun-tahun sebelumnya. Pencegahan adalah kunci utama,” tutup Gubernur Wahid.