Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti melakukan kunjungan kerja ke Pasar Cik Puan, Kota Pekanbaru, Senin (28/4/2025) pagi. Dalam kunjungannya, Wamendag memantau harga kebutuhan pokok pasca Hari Raya Idulfitri.

Wamendag Dyah menyusuri area pasar dan berdialog langsung dengan para pedagang. Ia menanyakan ketersediaan pasokan serta harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah, bawang, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, dan telur ayam. “Saya datang ke sini untuk memantau harga kebutuhan pokok pasca Lebaran. Secara keseluruhan, harga bahan pokok di Pekanbaru terpantau aman dan stabil,” ujar Dyah.

Ia juga menilai daya beli masyarakat di Kota Pekanbaru masih dalam kondisi baik dan terkendali. Dyah mendorong agar pengelolaan pasar tradisional dapat ditingkatkan. Hal ini mengingat Pasar Cik Puan juga menyediakan berbagai produk selain kebutuhan pokok, seperti pakaian dan perhiasan. “Semoga pengelolaan pasar semakin baik ke depannya. Jika pasar ramai, tentu akan lebih berdampak positif terhadap perekonomian daerah,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Riau Abdul Wahid menyampaikan, sejumlah pedagang mengusulkan agar akses menuju Pasar Cik Puan dipermudah dengan membuka kembali putaran balik (U-turn) di depan pasar. Sebelumnya, U-turn ini ditutup karena alasan kemacetan. “Nanti, kami akan koordinasikan kembali untuk membuka U-turn demi kemudahan pengunjung pasar,” ucapnya.

Kesempatan yang sama, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyatakan, kehadiran Wamendag ke Pasar Cik Puan merupakan upaya untuk mendorong kelanjutan pembangunan pasar yang sudah lama terbengkalai. Tidak hanya mengandalkan APBD, tetapi pemko juga mengundang para pemegang kepentingan, salah satunya Wamendag. “Kebetulan beliau berada di Pekanbaru. Maka, kami mengajaknya melihat langsung kondisi Pasar Cik Puan,” terangnya.

Pembangunan lanjutan Pasar Cik Puan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, Pemko Pekanbaru berusaha mencari dukungan dari berbagai pihak. Tadi, Wamendag juga memberikan apresiasi karena Pemko Pekanbaru mampu menjaga inflasi. Saat menjelang Lebaran, seharusnya harga-harga naik. “Namun, kami berhasil mengendalikannya. Ini berkat komunikasi intensif tidak hanya dengan pedagang, tetapi juga dengan para penyalur,” pungkas Agung.