Asosiasi Pengusaha dan Pekerja Kuliner Riau (Aspekur) meminta kepada pemerintah agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar melibatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Ketua Aspekur, Fajar Muhardi, program MBG merupakan program yang baik untuk pertumbuhan anak bangsa dan ekonomi secara merata.
Pemerintah pusat maupun daerah sebaiknya memberikan kemudahan kepada UMKM untuk ambil bagian dalam program MBG, demikian kata Fajar. Pelaku UMKM butuh bantuan permodalan perbankan untuk memenuhi syarat standar dapur dan modal yang cukup memberatkan.
Program MBG oleh Badan Gizi Nasional (BGN) ditargetkan akan menyasar 82,9 juta penerima dengan perkiraan anggaran Rp1 triliun per hari pada November 2025. Fajar berharap pemerintah memberikan akses permodalan yang memudahkan pelaku UMKM agar program MBG sesuai dengan harapan Presiden Prabowo untuk menumbuhkan perekonomian bangsa secara merata.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD/MPR) RI, Sewitri, akan memfasilitasi pelaku UMKM yang tergabung dalam Aspekur untuk ikut serta dalam program MBG. Menurutnya, program MBG harus melibatkan UMKM karena mereka merupakan ujung tombak perekonomian bangsa.
Sewitri, wanita asal Kabupaten Pelalawan, Riau, menyatakan bahwa UMKM adalah fokus utama dalam upayanya mendorong perekonomian daerah yang sehat. Dia akan memperjuangkan keterlibatan UMKM dalam program MBG dengan dukungan BGN yang merupakan mitra di DPD/MPR RI.
Meski program MBG telah berjalan di beberapa titik di Riau, pelibatan pelaku UMKM masih minim. Aspekur diharapkan dapat membantu dalam merangkum para pelaku UMKM untuk memaksimalkan penyaluran bantuan pemerintah. Sewitri menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mendorong pelaku usaha mikro dan kecil untuk naik kelas.