Penentuan Ketua DPD I Partai Golkar Riau akan segera dilaksanakan dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang tengah mendekati waktu pelaksanaan. Dinamika internal partai pun mulai memanas menjelang acara tersebut.

Dua nama yang menjadi perbincangan hangat dalam bursa calon Ketua DPD I Golkar Riau adalah Wakil Ketua DPRD Riau, Parisman Ihwan, dan Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto. Meski keduanya dianggap memiliki kapasitas yang cukup, namun posisi mereka akan ditentukan oleh aturan internal partai.

Kader senior Partai Golkar, Erizal Muluk, menegaskan bahwa keputusan akhir terkait pemilihan Ketua DPD I Golkar Riau akan berada di tangan para pemilik hak suara. Hak suara tersebut dimiliki oleh DPD kabupaten/kota se-Riau, ormas pendiri dan didirikan, organisasi sayap, Dewan Pertimbangan, DPD I, dan DPP.

Syarat pencalonan sesuai dengan AD/ART dan petunjuk pelaksana (juklak) menjadi hal yang harus dipenuhi bagi para calon. Namun, jika ada calon yang tidak memenuhi syarat, keputusan selanjutnya akan diambil oleh DPP melalui Munas atau Rapimnas.

Salah satu poin penting dalam AD/ART Golkar adalah calon ketua harus memiliki pengalaman sebagai pengurus partai minimal lima tahun, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Hal ini menjadi tantangan bagi SF Hariyanto yang relatif baru dalam struktur pengurus partai.

Erizal juga mengungkapkan bahwa baik Parisman maupun SF memiliki modal politik dan pengalaman birokrasi yang memadai. Namun, ia tidak menutup kemungkinan munculnya figur baru yang dapat memperkaya dinamika Musda, seperti Yulisman dan Karmila Sari.

Pentingnya pelaksanaan Musda yang demokratis dan kompetitif juga disoroti oleh Erizal. Ia menekankan pentingnya pertarungan sehat dan soliditas kader dalam menjaga keutuhan partai, serta mengingatkan agar tidak membawa kepentingan pribadi dalam proses politik partai.

Terkait peluang SF Hariyanto untuk maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Riau, semua bergantung pada keputusan DPP. Erizal menegaskan bahwa segala kemungkinan perubahan aturan harus ditentukan oleh DPP, tanpa adanya intervensi dari pihak lain.

Antusiasme terhadap Musda Golkar Riau semakin meningkat dengan harapan lahirnya pemimpin baru yang dapat menyatukan kader dan memperkuat posisi partai di Riau. Erizal berharap sosok yang terpilih mampu membesarkan partai dengan baik dan membawa Golkar menuju arah yang lebih baik ke depan.