Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho menegaskan kepada pihak sekolah untuk tidak membebankan siswa dalam kegiatan perpisahan sekolah. Pihak sekolah tidak boleh memungut uang perpisahan terhadap siswa. Agung menilai, kegiatan perpisahan sekolah tidak harus mengejar euforia dengan menggunakan banyak uang. Namun kegiatan perpisahan sekolah bisa dibuat dengan penuh kesan tanpa harus memerlukan uang banyak. “Sudah saya jelaskan, jangan sampai ada lagi pungutan untuk anak-anak sekolah yang melakukan perpisahan,” tegas Agung, Rabu (16/4).

Menurut Agung, kegiatan perpisahan bisa dilakukan secara sederhana dan penuh makna. Misalnya melakukan kegiatan di sekolah, bisa saja dengan makan bersama atau kegiatan lainnya. Agung menekankan, jika masih ada pihak sekolah yang membuat kegiatan perpisahan dengan mefoya-foyakan uang dan membebankan siswa, secara tegas dikatakan Agung bakal mendapat sanksi. “Jika masih ada temuan seperti itu, memfoya-foya kan uang maka kepala sekolah nya segera kita copot,” pungkasnya.

Wali murid di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Pekanbaru, Riau mengeluh. Keluhan karena banyaknya iuran yang harus dibayarkan saat perpisahan anak di sekolah. Keluhan itu banyak diterima Wakil Ketua Komisi V DPRD Pekanbaru, Tekad Abidin. Nilai iuran pun disebut bervariasi di setiap sekolah seperti SMP 37, SMP 25 hingga SMP 8. “Ada banyak laporan kami terima dari wali murid SMP soal iuran. Khususnya untuk perpisahan anak,” kata Tekad Abidin, Rabu (16/4/2025).

Sejumlah wali murid melaporkan iuran yang harus dibayarkan bervariasi. Ada yang Rp 220-350 ribu dengan berbagai alasan. Bahkan, uang perpisahan yang dinilai memberatkan itu dilakukan dengan berbagai alasan. Salah satunya untuk sesi foto dan konsumsi. “Kami prihatin karena sudah dilarang buat acara perpisahan di sekolah, justru muncul iuran lagi untuk konsumsi. Terbaru untuk foto yang jika ditotalkan sampai Rp 500 ribu, ini akal-akalan,” kata Tekad.

Legislator Fraksi PDIP itu bahkan telah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Apalagi, banyak orang tua yang merasa keberatan dengan iuran tanpa ada kesepakatan. “Anehnya, pihak sekolah ini ada yang menagih-nagih seolah itu iuran wajib. Makanya kita minta Dinas Pendidikan Pekanbaru cek ini betul-betul, kasihan wali murid. Kalau bisa perpisahan cukup dengan makan bersama, bisa bawa makaanan sendiri dan pentas seni oleh siswa secara sederhana,” jelas Tekad yang membidangi Pendidikan.