Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan membangun Parit Belanda sepanjang 12,8 kilometer di Kawasan Rumbai untuk menangani banjir. Rumbai menjadi wilayah rawan banjir saat musim penghujan.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyatakan bahwa pembangunan Parit Belanda efektif untuk mengatasi banjir di Kawasan Rumbai yang melanda wilayah pemukiman pinggiran Sungai Siak. Ribuan Kepala Keluarga (KK) di Rumbai terdampak banjir akibat luapan Sungai Siak.

Lebar parit yang akan dibangun berkisar 2,5 meter hingga 4 meter. Pemerintah kota sadar bahwa tidak bisa menangani banjir sendirian dan terus berkoordinasi dengan pihak lain. Agung juga berjanji akan berupaya membawa anggaran pemerintah pusat untuk penanganan banjir di Kota Pekanbaru.

Pemerintah kota telah mendapatkan peralatan pendukung dalam penanganan banjir, termasuk bantuan mobil penyedot lumpur senilai Rp5 miliar dan mobil CCTV mini untuk memantau jaringan drainase. Agung menegaskan bahwa penanganan banjir memerlukan kerjasama antara pemerintah kota dan pusat.

Pembangunan Parit Belanda di Kawasan Rumbai diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang rutin terjadi. Agung menekankan bahwa koordinasi antara pihak terkait sangat penting dalam penanganan banjir di Kota Pekanbaru.

Wali Kota Pekanbaru juga menyampaikan bahwa pembangunan parit gajah ini merupakan upaya pemerintah dalam menangani banjir yang melanda wilayah pemukiman pinggiran Sungai Siak. Ia menegaskan bahwa penanganan banjir membutuhkan sinergi antara pemerintah kota dan pusat.