Defisit dan Utang Menumpuk, Ketua Fraksi PKB DPRD Riau Soroti ‘Penumpang Gelap’ dan Pergeseran Anggaran

WHAT: Ketua Fraksi PKB DPRD Riau, Kasir, mengungkapkan adanya defisit anggaran dan tingginya utang yang membebani pemerintah daerah.
WHO: Kasir, Ketua Fraksi PKB DPRD Riau
WHEN: Belum lama ini
WHERE: Pekanbaru, Riau
WHY: Kondisi keuangan daerah Riau menjadi sorotan
HOW: Kasir menyatakan kekhawatirannya atas perbedaan data yang muncul di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait defisit tersebut.

Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar), Kasir mencurigai adanya “penumpang gelap” dalam pengelolaan keuangan daerah yang memperburuk situasi. Kasir menegaskan bahwa perencanaan keuangan seharusnya sudah matang dan tidak boleh ada laporan pekerjaan yang belum selesai namun dinyatakan sudah siap.

Kasir juga menyoroti pergeseran anggaran dua kali selama masa transisi sebelum gubernur baru dilantik. Menurutnya, hal ini mengabaikan hak-hak dewan yang seharusnya dihormati. Kasir menambahkan bahwa faktor-faktor seperti pendapatan daerah yang belum mencapai target, kebijakan dari Menteri Keuangan, dan partisipasi interest (PI) minyak yang kecil juga menyumbang terhadap defisit APBD Riau.

Defisit dan tingginya utang menjadi tantangan besar bagi Gubernur Riau yang baru, Abdul Wahid. Kasir berharap masalah ini dapat diselesaikan paling lambat pada tahun 2026, atau bahkan lebih cepat jika memungkinkan. Kasir menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran daerah serta mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam mengawal pengelolaan anggaran daerah.

Kasir menegaskan bahwa defisit dan utang yang menumpuk bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh stakeholder di Riau. Ia memastikan bahwa pentingnya Riau bisa bangkit dari keterpurukan finansial ini dengan kerjasama semua pihak.