Ketua panitia pelantikan staf khusus (Stafsus) Bupati Kuansing, Rocky Ramadhani, menegaskan bahwa para stafsus yang akan dilantik pada hari Sabtu (22/3/2025) adalah relawan yang “mewakafkan diri untuk negeri,” dan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Stafsus yang akan dilantik itu adalah para relawan yang mewakafkan diri untuk membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan. Nanti mereka ini tidak akan digaji oleh APBD, dan tidak akan memberatkan APBD,” kata Rocky Ramadhani melalui sambungan telepon, Jumat (14/3/2025).
Rocky kembali menegaskan bahwa sebanyak 17 orang stafsus bupati yang akan dilantik itu tidak akan digaji karena sifatnya relawan. “Intinya mereka tidak digaji oleh APBD,” ucapnya.
Pertanyaan muncul mengenai kebenaran janji tanpa APBD ini. Bagaimana sekelompok orang dapat bekerja tanpa imbalan finansial di tengah tuntutan ekonomi yang tinggi? Apakah ini murni pengabdian, atau ada motif lain yang tersembunyi?
“Publik tentu tidak ingin sekadar dihibur dengan retorika ‘wakaf diri,’ tetapi membutuhkan transparansi dan akuntabilitas,” kata Ketua LSM Suluh Kuansing Nerdi Wantomes SH.
Menurutnya, kehadiran stafsus seharusnya mempercepat pembangunan, bukan malah menimbulkan keraguan. Jika mereka benar-benar relawan, mekanisme kerja dan kontribusi mereka harus jelas dan terukur. Jangan sampai “wakaf diri” ini justru menjadi beban tersembunyi bagi daerah.
Masyarakat Kuansing berhak tahu bagaimana para stafsus ini akan berkontribusi nyata. Jangan biarkan janji tanpa APBD ini menjadi sekadar pemanis bibir, sementara di balik layar, kepentingan-kepentingan tertentu bermain.
“Mari kita kawal bersama, agar ‘wakaf diri’ ini benar-benar membawa manfaat bagi negeri, bukan sebaliknya,” seru Nerdi. (hen)
Sumber: Riauin.com / Editor: Hendrianto