Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Jumat (7/3) pukul 02:45 WIB. Erupsi ini menimbulkan awan panas sejauh 1.500 meter ke arah Selatan Tenggara dan Timur Tenggara. Kegiatan vulkanik ini juga disertai dengan gempa vulkanik dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 18 menit.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan bahwa erupsi Gunung Marapi ini tergolong kecil. Meskipun demikian, masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk tetap waspada dan menjaga jarak aman dari kawah Gunung Marapi.
Erupsi Gunung Marapi ini telah terjadi sebanyak 51 kali sejak tahun 2012. Erupsi terbesar terjadi pada 5 Februari 2012 lalu dengan tinggi kolom abu mencapai 3.500 meter. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat erupsi Gunung Marapi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berencana untuk terus memantau aktivitas Gunung Marapi pasca erupsi ini. PVMBG juga telah menetapkan zona berbahaya dengan radius 3 km dari puncak Gunung Marapi. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam zona berbahaya tersebut.
Erupsi Gunung Marapi juga mempengaruhi aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau. Meskipun demikian, belum ada perubahan signifikan dalam operasional bandara akibat erupsi Gunung Marapi pada Jumat pagi.
Pihak BPBD Sumatera Barat telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memantau perkembangan situasi pasca erupsi Gunung Marapi. Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas terkait dalam menghadapi dampak erupsi Gunung Marapi.
Hingga saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai penutupan jalur pendakian Gunung Marapi. Namun demikian, para pendaki diimbau untuk menunda rencana mendaki Gunung Marapi hingga situasi kondusif dan aman untuk dilakukan. Erupsi Gunung Marapi ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat sekitar dan pihak terkait untuk selalu waspada terhadap aktivitas Gunung Marapi yang bisa berpotensi menimbulkan bahaya.