Seorang pemimpin agama di kota Medan, Sumatera Utara, mengecam tindakan penyerangan terhadap masjid yang terjadi pada hari Minggu. Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Al-Ikhlas di Jalan Sei Bah Bolon, Kelurahan Sei Kera Hilir, Kecamatan Medan Sunggal, pada pukul 02.30 WIB.
Penyerangan terhadap masjid tersebut dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga melakukan tindakan vandalisme dan merusak fasilitas masjid. Mereka juga membakar beberapa bagian dari masjid tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto, mengatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait peristiwa penyerangan ini. Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan masjid.
Tindakan penyerangan terhadap masjid ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari pemimpin agama. Menurut pemimpin agama tersebut, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan kedamaian dan toleransi.
Peristiwa penyerangan terhadap masjid ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama umat muslim. Mereka menuntut agar pelaku penyerangan segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
Pemimpin agama juga menyerukan kepada seluruh umat muslim untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh tindakan provokatif yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ia juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama di tengah-tengah masyarakat yang multikultural.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait motif dari penyerangan terhadap masjid tersebut. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik tindakan tersebut.
Masjid Al-Ikhlas yang menjadi korban penyerangan telah melakukan perbaikan dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh penyerangan tersebut. Mereka juga menerima bantuan dan dukungan dari masyarakat sekitar dalam proses perbaikan fasilitas masjid.