Pemerintah Indonesia telah mengumumkan kebijakan baru yang akan meringankan biaya perjalanan udara dalam negeri. Mulai 1 Maret 2025, pemerintah akan menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 6% untuk tiket pesawat kelas ekonomi domestik. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan insentif fiskal bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan selama musim mudik Lebaran 2025.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18 Tahun 2025 tentang PPN atas penyerahan jasa angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri kelas ekonomi yang ditanggung pemerintah. Aturan ini berlaku untuk pembelian tiket antara 1 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode penerbangan yang berlaku antara 24 Maret hingga 7 April 2025.
Menurut Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mudik Hari Raya Idul Fitri. Dengan adanya insentif PPN yang ditanggung pemerintah, penumpang pesawat hanya akan membayar PPN sebesar 5% dari tarif yang terutang, sedangkan sisanya, yaitu 6%, akan ditanggung oleh pemerintah.
“Dengan kebijakan ini, harga tiket pesawat menjadi lebih terjangkau karena masyarakat hanya perlu membayar PPN yang terutang 5%, yang mencakup biaya dasar (base fare), fuel surcharge, dan biaya tambahan lainnya yang dibayar oleh penumpang,” ujar Sri Mulyani.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang berencana melakukan perjalanan udara selama Lebaran 2025. Dengan harga tiket yang lebih terjangkau, diharapkan lebih banyak orang dapat melakukan perjalanan untuk berkumpul bersama keluarga saat Lebaran.
Diskon PPN ini juga diharapkan dapat merangsang sektor pariwisata dan penerbangan domestik, yang menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional. Selain itu, insentif fiskal ini juga bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi, terutama dalam mendukung kegiatan sosial dan ekonomi pada periode mudik Lebaran yang selalu menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia.