Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan bahwa Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) merupakan satu-satunya organisasi yang memiliki daya jangkau paling masif dan terstruktur. TP PKK dapat menjangkau mulai dari pusat, provinsi, kota, kecamatan, hingga kelurahan dan desa. Hal ini disampaikan dalam acara pelantikan 10 Ketua TP PKK dan Pembina Posyandu kabupaten/kota di Riau, pada Sabtu (1/3).

Gubri mendorong TP PKK di Provinsi Riau untuk menuntaskan tanggungjawab sosialnya kepada masyarakat, termasuk dalam upaya penurunan prevalensi stunting, mengatasi gizi buruk, dan mengatasi anak putus sekolah. “Ini kita harapkan bagaimana stunting dapat menurun, mengatasi gizi buruk, mengatasi putus sekolah,” ujar Abdul Wahid.

Menurut Gubernur, PKK memiliki peran penting dalam memangkas jumlah anak putus sekolah yang masih tinggi. “Bagaimana ke depan kita tekan, karena angka rata-rata lama sekolah ini menjadi penting untuk mengukur indeks pembangunan manusia,” tambahnya.

Abdul Wahid menilai bahwa PKK adalah tulang punggung dalam menggerakkan kesejahteraan bagi keluarga, terutama di desa-desa. Dia juga menekankan peran penting Posyandu dalam memastikan kondisi kesehatan anak-anak di Provinsi Riau tetap baik.

Gubri menegaskan bahwa para Ketua TP PKK kabupaten/kota memiliki tugas yang sangat penting dalam mendukung dan melaksanakan program kesejahteraan keluarga di tingkat Provinsi Riau. Mereka diharapkan dapat melanjutkan estafet karya dan pengabdian serta menjalankan amanah yang telah diberikan, untuk memberikan kontribusi nyata dalam keberhasilan pembangunan di daerah masing-masing.