Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tengah mempersiapkan momen bersejarah untuk menyambut kepulangan para kepala daerah yang baru saja menyelesaikan kegiatan retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Acara penyambutan ini dirancang dengan penuh makna, menggabungkan kearifan lokal dan tradisi adat Melayu, yang sekaligus menandai dimulainya bulan suci Ramadan.
Rangkaian acara yang akan berlangsung pada Sabtu (1/3/2025), bertepatan dengan 1 Ramadan 1446 Hijriah, akan dimulai dengan prosesi adat Melayu yang kental akan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Rangkaian acara ini juga bertujuan untuk memberikan simbol amanah dan tanggung jawab yang harus dijalankan oleh para kepala daerah dengan semangat yang tinggi.
Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Elly Wardhani, mengungkapkan bahwa seluruh prosesi telah disusun dengan teliti untuk mencerminkan semangat kebersamaan masyarakat Riau. “Kami sudah menyusun semua kegiatan dengan cermat, mulai dari penyambutan di Bandara VIP Lancang Kuning hingga prosesi tepuk tepung tawar di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR),” ujar Elly, Selasa (25/2/2025).
Acara penyambutan ini dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB di Bandara VIP Lancang Kuning. Untuk menghindari kepadatan, Elly menambahkan bahwa setiap daerah hanya diperbolehkan mengirimkan perwakilan maksimal 10 orang, termasuk keluarga. “Kapasitas rombongan dibatasi untuk menjaga kelancaran acara, dan setiap kepala daerah akan berpasangan saat pemasangan tanjak,” jelas Elly.
Setelah prosesi tepuk tepung tawar di LAMR, acara dilanjutkan dengan pelantikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK daerah oleh Ketua TP PKK Riau. Pj Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Taufiq OH, menyampaikan bahwa prosesi ini akan diakhiri dengan acara berbuka puasa bersama di Kediaman Gubernur Riau. “Setelah pelantikan, kami akan mengundang seluruh tamu untuk berkumpul dan berbuka puasa bersama di Kediaman Gubernur Riau. Ini adalah bentuk penghargaan kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berperan dalam memajukan Provinsi Riau,” ungkap Taufiq.
Acara penyambutan kepala daerah ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol kepemimpinan yang baru, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan dalam membangun Provinsi Riau yang lebih baik di masa depan.