Tragedi kecelakaan maut truk yang terjun ke Sungai Segati di Pelalawan, Riau, kembali merenggut nyawa. Tim SAR gabungan pada Senin pagi (24/2/2025) menemukan enam korban tewas tambahan, yang menjadikan total korban meninggal dunia sebanyak 12 orang. Kecelakaan maut ini terjadi pada Sabtu (22/2/2025) lalu, melibatkan 32 orang yang berada di dalam truk.
Kombes Anom Karibianto, Kepala Bidang Humas Polda Riau, mengonfirmasi penemuan tersebut dan memberikan update terkini mengenai keadaan korban. “Barusan Kapolres Pelalawan lapor. Pagi ini ditemukan lagi enam orang jenazah korban truk masuk sungai,” ujar Anom. Kecelakaan ini bermula ketika sebuah truk yang membawa 32 orang melaju di jalan yang mengarah ke sungai.
Diduga kuat, sopir truk, Maranata Zendrato, mengantuk saat mengendarai kendaraan tersebut, yang menyebabkan truk kehilangan kendali dan terjun ke sungai. Maranata ditemukan tewas di dalam kabin truk pada malam hari setelah kecelakaan. “Korban saat kejadian total ada 32 orang. 17 orang selamat, 12 meninggal, dan ada tiga yang tersisa masih dalam pencarian,” jelas Kombes Anom.
Kombes Anom menambahkan bahwa tim SAR terus berupaya menemukan tiga korban yang masih hilang. Operasi pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Brimob, Basarnas, Polres Pelalawan, BPBD, hingga tim dari PT NWR. Pencarian ini telah memasuki hari ketiga sejak kejadian.
“Tim SAR gabungan bekerja keras untuk melakukan pencarian di sepanjang sungai dan area sekitar lokasi kejadian,” kata Kombes Anom. Sementara itu, truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut telah berhasil dievakuasi pada hari kedua pencarian. Evakuasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal, yang turut memantau perkembangan proses pencarian.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang kecelakaan tragis yang terjadi di wilayah Riau, yang kini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat setempat. Tim SAR yang terlibat dalam pencarian korban juga terus bekerja dengan penuh dedikasi, meskipun cuaca dan medan yang sulit menjadi tantangan tersendiri. “Ini adalah tragedi yang sangat memilukan. Kami berharap bisa menemukan tiga korban yang masih hilang,” pungkas Kombes Anom Karibianto.