Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menggelar aksi demo ‘Indonesia Gelap’ di Patung Kuda, kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Senin (17/2/2025). Meskipun hujan gerimis turun, hal tersebut tidak menghalangi para peserta untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Aksi demo ini diawali oleh peserta dari BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah se-Indonesia (PTMAI) yang tiba sekitar pukul 14.41 WIB. Mereka datang dengan membawa satu mobil komando dan spanduk yang menuntut pemerintah untuk mengambil kebijakan pro-rakyat.
Selain itu, peserta aksi juga mengkritik kebijakan pemerintah terutama dalam sektor pendidikan, ekonomi, dan pembangunan. Salah satu spanduk menyuarakan kritik terhadap program ambisius yang dianggap merugikan tatanan yang sudah ada.
BEM Universitas Indonesia (UI) juga turut serta dalam aksi demo ini dengan ribuan mahasiswa ber-almamater kuning yang memadati Patung Kuda sekitar pukul 16.25 WIB. Mereka membawa spanduk dan poster tuntutan, termasuk kritik terhadap kelangkaan Gas LPG 3 Kg.
Tema ‘Indonesia Gelap’ dipilih oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia Seluruh Indonesia (BEM SI) untuk menyoroti kebijakan pemerintah yang dianggap tidak transparan. Koordinator BEM SI, Herianto, menjelaskan bahwa tema ini merupakan sindiran terhadap kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak pro terhadap generasi muda.
Dalam aksi demo ini, mahasiswa membawa 5 tuntutan, antara lain mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, mencabut pasal dalam RUU Minerba, pencairan tunjangan kinerja dosen dan tenaga kependidikan, evaluasi program MBG, dan berhenti membuat kebijakan publik tanpa basis riset ilmiah dan tidak berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Aksi demo ini diharapkan dapat menjadi panggilan bagi pemerintah untuk mendengarkan suara generasi muda dalam menyusun kebijakan yang lebih baik untuk Indonesia.