Pekanbaru | SERANTAUMEDIA – Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, terdeteksi 21 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera pada Sabtu (15/2/2025). Provinsi Riau menjadi penyumbang terbesar dengan total 11 titik panas.

Sebaran titik panas di Sumatera adalah sebagai berikut: Riau memiliki 11 titik panas, dengan rincian Kabupaten Bengkalis: 1, Kota Dumai: 3, Kabupaten Pelalawan: 4, dan Kabupaten Indragiri Hilir: 3. Selain itu, Bengkulu memiliki 2 titik panas, Lampung 2 titik panas, Sumatera Barat 2 titik panas, Sumatera Selatan 1 titik panas, Sumatera Utara 1 titik panas, dan Bangka Belitung 2 titik panas.

Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Moh Ibnu A, menyatakan bahwa peningkatan jumlah titik panas ini perlu diwaspadai karena berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar lahan atau membuang puntung rokok sembarangan,” tegasnya.

Kondisi cuaca kering yang melanda beberapa wilayah di Sumatera turut berkontribusi terhadap munculnya titik panas. Menurut analisis BMKG, puncak musim kemarau di wilayah Sumatera diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari 2025, sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan meningkat selama periode ini.

Selain faktor cuaca, aktivitas manusia seperti pembukaan lahan dengan cara membakar juga menjadi penyebab utama munculnya titik panas. Dampak dari peningkatan titik panas ini tidak hanya dirasakan secara lokal, tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas udara di wilayah lain.