Masyarakat adat Baduy selama ini menolak bantuan dana desa (DD) yang diberikan oleh pemerintah. Mereka menilai bahwa bantuan tersebut tidak sesuai dengan aturan adat yang mereka pegang teguh.
Keputusan untuk menolak bantuan dana desa ini merupakan langkah yang diambil oleh Masyarakat adat Baduy secara bersama-sama. Mereka memutuskan untuk tidak menerima bantuan tersebut demi menjaga keberlangsungan budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.
Menurut salah seorang tokoh adat Baduy, Halimah, bantuan dana desa yang dikucurkan pemerintah seringkali menimbulkan konflik di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pandangan antara aturan adat dan kebijakan pemerintah.
Pengucuran bantuan dana desa oleh pemerintah seringkali menyebabkan ketegangan di antara Masyarakat adat Baduy. Mereka merasa bahwa keberadaan bantuan tersebut dapat mengganggu keseimbangan sosial dan budaya yang telah terjaga selama ini.
Meskipun menolak bantuan dana desa, Masyarakat adat Baduy tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka sendiri. Mereka percaya bahwa dengan mempertahankan prinsip-prinsip adat mereka, keberlangsungan hidup mereka akan tetap terjaga.
Menurut Halimah, keberadaan bantuan dana desa seharusnya tidak menjadi syarat utama bagi kemajuan masyarakat adat Baduy. Mereka lebih memilih untuk tetap memegang teguh nilai-nilai adat dan tradisi yang telah ada sejak dulu.
Meskipun menolak bantuan dana desa, Masyarakat adat Baduy tetap terbuka untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan aturan adat mereka. Mereka berharap agar pemerintah dapat lebih memahami dan menghargai keberadaan serta keberlangsungan budaya mereka.
Keputusan Masyarakat adat Baduy untuk menolak bantuan dana desa merupakan bentuk dari keberanian mereka untuk mempertahankan identitas budaya mereka. Mereka yakin bahwa dengan tetap mengikuti aturan adat, mereka dapat menjaga keutuhan dan keberlanjutan kehidupan mereka di masa depan.
Dengan menolak bantuan dana desa, Masyarakat adat Baduy juga ingin menyampaikan pesan kepada pemerintah bahwa keberlangsungan budaya dan tradisi mereka tidak dapat dikompromikan. Mereka berharap agar keputusan mereka ini dapat dihargai dan dipahami oleh semua pihak.