Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam telah memulai persiapan untuk pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) Tahun 2026 yang akan datang. Mulai Februari ini, BPS Batam fokus pada inventarisasi pelaku usaha guna memastikan akurasi data dalam sensus yang akan berlangsung dua tahun mendatang.
Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto, menjelaskan bahwa persiapan awal melibatkan pengumpulan data dari pelaku usaha, termasuk koperasi dan asosiasi. “Sensus ekonomi dilakukan setiap 10 tahun sekali, dan untuk mempersiapkan pelaksanaan sensus 2026, kami sedang mengumpulkan data awal dari pelaku usaha di Batam. Hal ini bertujuan agar target pendataan lebih jelas dan data yang dihasilkan lebih akurat,” ungkap Eko, Sabtu (8/2/2025).
Selain inventarisasi, BPS Kota Batam juga melakukan pemetaan wilayah untuk survei dan profiling. Pemetaan ini bertujuan untuk mengombinasikan data inventarisasi yang ada dengan kondisi lapangan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai perkembangan sektor usaha di Kota Batam.
Eko juga menambahkan bahwa BPS Kota Batam tengah mempersiapkan pendataan statistik potensi desa, yang akan fokus pada perkembangan desa. Survei ini akan melibatkan pengumpulan data mengenai jumlah warung dan pelaku usaha di tingkat desa dan kelurahan. Ini sejalan dengan upaya untuk menyajikan data yang lebih merata dan mendetail di tingkat lokal.
BPS Kota Batam juga akan segera merilis publikasi tahunan ‘Batam dalam Angka 2024’ pada 28 Februari mendatang. Publikasi ini akan memuat berbagai indikator sosial dan ekonomi yang menggambarkan kondisi Kota Batam pada tahun 2024.
Salah satu survei yang tengah berjalan adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), yang menjadi acuan untuk estimasi tingkat kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tingkat kabupaten/kota. Eko mengungkapkan bahwa Susenas dilakukan sekali dalam setahun di tingkat kabupaten/kota, sementara di tingkat provinsi dilaksanakan dua kali, pada bulan Maret dan September.
Selain itu, BPS Kota Batam juga melaksanakan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dua kali setahun, dengan survei besar diadakan pada bulan Agustus dan survei kecil pada bulan Februari. Tidak hanya itu, BPS Kota Batam juga rutin melakukan empat survei bulanan yang mencakup berbagai sektor penting.
Survei Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mengukur inflasi adalah salah satu yang utama, karena Batam merupakan salah satu dari 150 kota yang menjadi indikator inflasi nasional. “Survei IHK sangat penting untuk memantau tingkat inflasi. Kami terus berkomitmen untuk menjaga kelancaran survei bulanan dan memastikan datanya dapat diakses oleh masyarakat,” tutup Eko.