Harga cabai merah mencapai Rp100.000 per kilogram hari ini, membuat Pemko Pekanbaru mempertimbangkan intervensi melalui operasi pasar. Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Roni Rakhmat menyatakan hal ini saat meninjau harga di Pasar Pagi Arengka pada Senin (3/2/2025).
Roni mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan operasi pasar untuk menekan harga cabai merah yang terus meningkat. Dia menyatakan, “Kemarin masih Rp75.000. Kami sedang mendiskusikan apakah perlu dilakukan operasi pasar atau tidak.”
Kenaikan harga cabai merah menciptakan dilema antara pedagang dan pembeli. Bagi pedagang, kenaikan harga ini dianggap sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan. Namun, bagi pembeli, lonjakan harga ini dianggap terlalu mahal.
Roni juga menyoroti kondisi petani yang sering mengalami kerugian saat harga cabai terlalu rendah. Dia menjelaskan, “Saat harga turun terlalu jauh, petani yang dirugikan. Tapi saat harga terlalu tinggi, pembeli yang terbebani. Kita harus mencari keseimbangan agar semua pihak tidak dirugikan.”
Pemko Pekanbaru akan terus memantau perkembangan harga cabai di pasaran sebelum memutuskan langkah intervensi. Jika harga yang tinggi menyebabkan penurunan jumlah pembeli secara signifikan, operasi pasar bisa menjadi solusi untuk menstabilkan harga.
Roni menegaskan, “Jika hasil survei menunjukkan bahwa daya beli masyarakat menurun drastis karena harga yang terlalu tinggi, maka operasi pasar akan segera kami lakukan.” Pemko Pekanbaru akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait guna memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat.