Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, menyatakan bahwa Provinsi Riau memiliki potensi besar dalam produksi pangan strategis berkat keberagaman sumber daya alam dan dukungan teknologi pertanian. Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Riau, TNI, dan Polri bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi padi, baik padi sawah maupun padi gogo, serta mengembangkan produksi jagung dan pemanfaatan pekarangan guna meningkatkan ketahanan pangan berbasis gizi.
Rahman Hadi menyampaikan keyakinannya bahwa Provinsi Riau memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian, yang didukung oleh teknologi dan inovasi yang terus berkembang. Langkah nyata yang diambil Pemprov Riau adalah memulai program swasembada jagung dengan dukungan penuh dari Polda Riau, dimulai dengan kick-off program di Sekolah Polisi Negara (SPN) Riau pada 6 November 2024.
Selain itu, Pemprov Riau akan segera menandatangani kesepakatan dengan Polda Riau untuk memastikan kelanjutan dan keberhasilan program swasembada jagung. Rahman Hadi menyatakan bahwa langkah ini merupakan wujud semangat kolaborasi dalam mencapai swasembada pangan nasional.
Provinsi Riau memiliki lahan baku sawah seluas 59.181 hektare, namun baru mampu memenuhi 22 persen kebutuhan konsumsi beras pada tahun 2024. Dengan jumlah penduduk mencapai 6,7 juta jiwa, kebutuhan beras di Riau diperkirakan terus meningkat menjadi 436 ribu ton.
Rahman Hadi menegaskan komitmen Pemprov Riau untuk terus meningkatkan produksi pangan lokal dan menjaga keberlanjutan pasokan pangan. Fokus juga diberikan pada pengembangan jagung dan optimasi lahan pertanian guna mempercepat terwujudnya swasembada pangan. Dukungan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, TNI, Polri, serta pemerintah kabupaten/kota diharapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan kerja sama yang solid, Pemprov Riau yakin ketahanan pangan di wilayah ini akan terwujud dengan baik, mendukung pencapaian swasembada pangan di tingkat nasional. Tutupnya, Rahman Hadi berharap agar semua pihak dapat bersinergi dalam upaya mencapai tujuan tersebut.