BMKG Pekanbaru telah mendeteksi adanya 13 titik panas (hotspot) di pulau Sumatera pada Senin (3/2/2025). Data terbaru menunjukkan bahwa Aceh dan Sumatera Barat menjadi daerah dengan jumlah hotspot tertinggi, yaitu masing-masing 2 dan 6 titik. Sementara itu, wilayah lain seperti Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Riau juga mencatat adanya titik panas meskipun dalam jumlah yang lebih kecil.
Menurut Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru, Yasir, “Kami terus memantau perkembangan hotspot di Sumatera Barat. Enam titik yang terdeteksi ini berada di area yang rawan kebakaran, terutama di daerah dengan tutupan lahan gambut.” Di Riau, terdapat dua titik panas yang terdeteksi di Kabupaten Pelalawan, wilayah yang dikenal sebagai salah satu daerah rawan kebakaran hutan dan lahan.
Aceh mencatat 2 titik panas, sementara Sumatera Barat menjadi wilayah dengan jumlah hotspot tertinggi, yaitu 6 titik. Selain itu, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung masing-masing mencatat 1 titik panas. Pantauan terakhir menunjukkan bahwa Sumatera Barat menjadi pusat perhatian karena adanya 6 titik panas yang terdeteksi, terutama di daerah rawan kebakaran.
Munculnya hotspot di berbagai wilayah di Sumatera menjadi perhatian serius mengingat potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan yang dapat terjadi. BMKG terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi dan mengendalikan potensi kebakaran yang dapat merugikan lingkungan dan masyarakat setempat. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di pulau Sumatera.