Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turun tangan dalam kasus amal perubahan petunjuk pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Kemendikti Ristek) yang menuntut Menteri Ristek Saifullah Mugawe.
Teddy mengatakan bahwa ia telah menghubungi Kepala Badan Layanan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kemendikbud Ristek) dan stafnya pada Senin (20/1/2025), setelah kabar tentang aksi unjuk rasa para staf itu beredar.
“Kemarin saya sudah langsung menghubungi pihak-pihak terkait,” kata Teddy, Selasa (21/5/2024), dikutip dari
Teddy menyatakan bahwa dia melakukan hal itu saat menemani kegiatan Presiden Prabowo Subianto untuk meninjau dan mewartakan proyek pembangunan listrik di Sumedang, kemarin siang.
Ia melanjutkan, pada Senin malam, kedua belah pihak juga sudah bertemu dan berdiskusi untuk mencapai kesepakatan.
Teddy mengatakan bahwa Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno akan langsung mengambil tindakan untuk menemukan titik tengah permasalahan dengan segera mengimplementasikan resolusi yang telah disepakati.
“Tadi malam kedua belah pihak sudah langsung bertemu langsung. Lalu hari ini Menteri Kemaritiman dan Odonan Kelautan akan mengikuti tindak lanjutnya,” kata Teddy.
Disebutkan sebelumnya, pegawai Lemhannas mengadakan aksi protes dengan memprotes mendahulu Mendikti, Satryo Soemantri, karena dianggap bersikap sewenang-wenang.
Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek, Suwitno, menyatakan bahwa masalah ini memang dimulai setelah pengambilan sumber daya baru pada masa kepemimpinan Satrio.
Permasalahan semakin rumit ketika Neni Herlina, salah satu pegawai, mengaku diberhentikan secara sepihak oleh Satryo.
Neni, yang ditunjuk untuk mengurus hal-hal rumah tangga di kementerian, mengungkapkan kalau hal itu dikarenakan kesalahpahaman tentang pemasangan mejanya di ruang kerja Menteri.
Menanggapi aksi demo tersebut, Satryo mengklaim mengapa Kemendikti adakan perubahan struktur organisasi dan rotasi pegawai guna meningkatkan efisiensi dan eskalasi kinerja.
, Selasa (21/1/2025).
Polemik ini berakhir pada Senin malam, setelah Satryo bertemu dengan Neni dan Suwitno. Dalam pertemuan itu, tercapai kesepakatan perdamaian.
“Saya diundang oleh Pak Sekjen kemarin lalu. Kami telah berdamai, berkomunikasi, bermaafan, dan saling membisu,” ujar Neni, dalam konferensi pers di Kantor Kemendikti Diusulkonseptal, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).