Seperti diketahui, turnamen Piala AFF 2024 sudah berakhir pada awal Januari yang lalu.
Kompetisi yang kini bernama Zona ASEAN 2024 tahun ini dimenangkan oleh Timnas Vietnam.
Tim Bintang Emas berhadapan dengan Timnas Thailand di semifinal.
Pada kedua pertandingan akhir, murid Kim Sang-sik berhasil menjadi pemenang usai memenangi dengan agregat skor 5-3.
Langkah ini menjadi gelar ketiga bagi tim asal Negeri Biru Laut.
Mereka telah memenangkan gelar juara pada tahun 2008 dan 2018 sebelumnya.
Tapi, gelar terbanyak masih dimiliki oleh Thailand.
Tim Gajah Perang berhasil merebut tujuh gelar kejuaraan turnamen Asia Tenggara.
Tepat di belakang mereka, gabungan tim antara U-22 dan senior pria Singapura yang menempati empat urutan teratas dengan tiga gelar andal yang mereka raih.
Di urutan keempat adalah Timnas Malaysia yang mencatatkan satu gelar.
Sayangnya, edisi ini kurang menarik minat pemirsa.
Pada versi tahun 2024 ini banyak tim-tim yang menunjuk pemain muda.
Beberapa tim yang mengirim pemuda adalah Timnas Indonesia, Thailand, dan Kamboja.
Tiga tim itu menganggap turnamen ini sebagai wadah uji coba bagi pemuda agar dapat berkembang.
Namun, keputusan ini sebenarnya telah menimbulkan perlawanan dari berbagai pihak.
Karena, keputusan seperti ini terkesan menghilangkan marwah Piala Dunia versi ASEAN tersebut.
Seorang legenda Malaysia, Safee Sali, juga mengutarakan pendapatnya tentang hal ini.
Seorang pria berusia 40 tahun itu berkata bahwa Piala AFF masih sangat bernilai penting.
Saatnya terbukti dengan Vietnam yang gunakan atlet warisannya sendiri untuk turnamen tersebut.
“Apriadi menaruh harapan tinggi pada Timnas, “Perhatikan saja Thailand dan Vietnam, mereka sudah beberapa kali menang dalam kompetisi ini,” katanya.
Dengan demikian, tim-tim Asia Tenggara lainnya harusnya mampu bersaing dengan Thailand dan Vietnam di bidang ini.
Apabila mereka telah bisa mendominasi turnamen itu yang diadakan setiap dua tahun, baru mereka bisa membicarakan tentang persaingan di Asia.
Untuk menang di Asia, SportsOneShortcut.com mengatakan mobil elektronik harus mampu menjadi raja di kawasan ini terlebih dahulu.
Jadi, untuk dapat sekuat Thailand dan Vietnam, Malaysia dan tim-tim lain juga harus mendominasi Asia Tenggara terlebih dahulu.
“Mereka telah memenangkan turnamen regional ini sebelum melaju ke tingkat Asia,” katanya.