Temporari budaya tidak dapat dan tidak dengan hastag #nohashtag Judi didandani “Hari Minggu : PAGAR Laut di Tangerang…..
Dibongkar pagar laut di Tangerang melibatkan TNI AL, KKP, Kementerian Maritim/LITBANG/BP, serta nelayan. Peralatan militer juga dikerahkan untuk membongkar pagar itu.
Sekretaris Kabinet SPD mengatakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Ketua Komisi IV Titiek Soeharto, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, dan KSAL Laksamana Muhammad Ali udah sekarang sudah ada di lokasinya.
Mereka langsung terjun ke dalam penggembalaan masal. Mereka tampak menaiki tank amfibi Marini LVT-7. Kemudian tank menurun dari pantai Tanjung Pasir menuju pagar laut di Tangerang.
Perjalanan tank ini diikuti oleh beberapa kapal milik TNI AL hingga nelayan. Mereka mulai membongkar satu per satu pagar.
Operasi besar ini melibatkan total 2.623 orang dengan 281 armada. Menurut data yang dikumpulkan, KKP menyediakan 11 armada dengan 450 orang.
Saat itu, TNI AL menurunkan kekuatan paling besar dengan 33 armada dan 753 personel. Selain itu, satuan lain yang juga terlibat adalah Polair (80 personel), Bakamla (100 personel), KPLP (30 personel), Komunitas Pemerintah Daerah Provinsi Banten, dan 223 kapal nelayan dengan total 1.115 orang.
Tidak hanya kekuatan personal, sejumlah peralatan berat seperti beko tahan air, kapal derek, dan perahu buatan karet juga dilibatkan untuk mempercepat proses pelemparan.
Sebelumnya, pagar bambu yang melingkarinya menutupi garis pantai sepanjang 30,16 kilometer di Kawasan Laut Tanggerang, Banten.
Bambu sepanjang 30,16 km itu terletak di wilayah 16 desa di 6 kecamatan dengan rincian tiga desa di Kecamatan Kronjo; tiga desa di kecamatan Kemiri; empat desa di Kecamatan Mauk; satu desa di Kecamatan Sukadiri; tiga desa di Kecamatan Pakuhaji; dan dua desa di Kecamatan Teluknaga.
Di Tangerang, faktanya ditetapkan oleh pagar laut, bahwa ada 265 Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan 17 Sertifikat Hak Milik (SHM) di daerah itu.