By Christie Damayanti
“Patat” kentang goreng ala Belanda dengan taburan potongan kentang yang besar-besar dan kenyal, dengan berbagai jenis saus khusus dan masih menjadi bahan perdebatan di antara berbagai negara Eropa….
Kami mungkin berada di Markthal selama 1,5 sampai 2 jam, lalu membeli keju untuk membawanya pulang sebagai oleh-oleh dan untuk exercitation cemolanku di Eropa selama 1,5 bulan.
Aku cuma berpikir2,
Apa gak? Cemilan kejuku memang enak, bisa bikin aku kenyang dan puas, tapi aku lagi mikir, nanti kolesterolku pasti naik tinggi, dan aku kontrol berat badanku juga akan naik, kan?
Benar-benar, aku berniat untuk tidak mengkonsumsi banyak makanan lain selama aku menikmati keju cemilanku, hahaha …..
Tapi, baru saja keluar Markthal dan sedikit berbelok menuju belakang Markthal, tiba-tiba Bapak Cisca berteriak,
Bagus juga! Terlepas kami pikirnya sudah tidak ada lagi kentang Patat้้ข!
Dan itu membuat aku bertanya, “Mba, apa itu kentang Patat?”
Potato Patat itu kentang Belanda yang digoreng, lebih tepatnya khas Rotterdam. Jika kita ke Rotterdam dan tidak mencoba kentang Patat, itu sama saja dengan berbohong!
Di sebelah kanan Markthal, ada mobil atau truk box, yang diubah menjadi dapur untuk menjual “patat” ……
Ternyata aku sangat penasaran, apalagi karena itu hari makan siang. Hmmmm, Saudara Cisca menunggu untuk membeli 2 porsi kentang Patat dengan berbagai jenis bumbu. Aku dipilihkan bumbu khas Belanda dan Saudara Cisca memilih bumbu Rendang ala Belanda, hahahaha ….
Waduh!
Aku baru saja “berjanji” untuk tidak makan yang enak dan tinggi kolesterolnya, baru saja begitu! Eh, tiba-tiba ada kentang Patat yang muncul dengan aroma diover dengan baunya sedang digoreng! Aduh …..
“Ah, aku terpaksa” makan kentang kentang ini, ๐
***
Kentang goreng Belanda yang sederhana. Ada sebuah cerita tentang perbedaan kentang goreng biasa yang lazim disebut oleh semua orang di seluruh dunia, dan “orang Ganda yang galat” โ seperti kata yang khas Belanda. Benar saja, ketika kentang goreng yang kita sebut biasa dengan “patat”, juga kentang goreng yang sama-sama digoreng tetapi menghasilkan debat tingkat nasional di Eropa, lho! Hahahaha….
Kita harus menemukan kata ketiga, alternatif kata untuk kentang goreng (patat) atau kentang goreng (friet),” ujar Mark Traa, penduduk Amsterdam pada tahun 2019. “Jika tidak, kita sebagai sebuah bangsa tidak akan bisa melangkah lebih maju.
Sumber :Dutchreview.com/culture
Tapi apa yang membuat kentang goreng Belanda ini begitu enak?
Dari mana sumber berasal kentang goreng Belanda yang lezat ini?
Dari ribuan pilihan, apa yang menurut Anda adalah pilihan saus terbaik?
Terdapat berbagai variasi saus yang selalu ada untuk menemani kentang goreng ini, “Patat”.
Cerita tentang kentang berlanjut, ketika warga Belanda bekerja setiap hari dan ketika makan siang, mereka sebagian besar makan sandwich dengan kentang. Dan, setelah sampai rumah, mereka pun disuguhi kentang dan makan bersama keluarganya.
Kentang goreng patat ini tidak tipis, seperti kentang goreng Amerika, yang tipis dan kecil-kecil sampai melengkung seperti kentang goreng di McDonald. Patat adalah kentang goreng khas Belgia yang tebal-tebal dan “kaya”.
Kupat dengan slicing yang tebal dan besar serta saus berbagai rasa
Makanan tersebut disandingkan dengan kentang goreng Amerika, bergaya imitasi, yang tipis-tipis, kering, dan renyah, serta taburan garam jika diinginkan, yang hanya disajikan dengan saus tomat selai atau saos sambal botol …..
Kentang goreng (patat) tidak disajikan dalam wadah kecil yang mengganggu, tetapi dalam wadah kerucut kardus yang terkadang dihiasi dengan tempat atau wadah saosnya. Dan menurut referensi yang aku baca, kentang goreng Eropa (frites) diciptakan dari Belgia atau Perancis, lalu masing-masing negara memiliki ciri khas kentang goreng masing-masing, termasuk patat, kentang goreng khas Belanda (patatje oorlog) dan lain-lain.
Salah satu rumor yang berkeliaran adalah bahwa kentang goreng lahir ketika tentara Amerika berkunjung ke Eropa selama Perang Dunia I. Belum terbukti benar, lho! Karena aku membaca pada beberapa referensi tentang ini, masih banyak debat tentang “siapa yang menciptakan kentang goreng”
Mereka (tentara di Perang Dunia I), terkesan oleh kentang goreng yang lezat, mendengar bahasa asing di sekitar mereka, dan menulis surat kepada orang-orang terkasih tentang “kentang goreng”.
Benar-benar menarik ketik aku terus membaca informasi ini, dan bahkan antar negara berbeda pun sedang menyoroti perdebatan ini! Untuk Belanda, mereka biasanya menyebutnya “patat”, sedangkan beberapa negara di Eropa menamakan kentang goreng atau “friets”.
Hahahaha, seseorang bernama Rens van de Plas, melakukan penelitian yang mendalam tentang masalah ini dengan menganalisis 153 menu restoran di Eropa! Orang-orang Belanda yang tinggal di Utrecht, hanya yang memilih kata “friets” dibandingkan dengan “patat”. Padahal, Utrecht berada di Belanda ….. unik, kan?
Menurutku sendiri,
Mengapa mengusung perdebatan tentang nama, Padahal hasilnya tetap sama, “kentang goreng”. Bedanya, mungkin karena menurut selera masing-masing negara, kan? Tidak perlu lagi berdebat, terutama peringkat negara-negara Eropa. Huhuhu …
Tersedia dalam format teks yang sudah dicapai lebih lanjut.
Menurut Belanda, kentang goreng tidak lengkap jika hanya disajikan dengan saos biasa saja. Kentang goreng lebih baik disajikan dengan saos khas pembuatnya sendiri. Jadi, jika kita mencicipi kentang goreng di restoran 1, belum tentu sama dengan kentang goreng di restoran 2.
Tentang varietas saus kacang dan saus “Belanda”, walaupun sausnya memiliki rasa yang sama “( contohnya, tetapi pembuat saus itulah yang menggunakan rempah-rempah yang berbeda “.”
Terakhir, untuk kentang goreng yang tebal dan tebal, satu semprotan saus tidaklah cukup. Oleh karena itu, dalam bungkus berbentuk segitiga (kerucut) itu, akan tampak berbadai rasa saus jika kita ingin lebih dari 1 rasa saus dengan harga yang berbeda.
Saus patat yang populer di Belanda,
Ada Patat Zonder (tanpa saos), Patat Met (dengan saos mayonnaise buatan sendiri), Patat Pinda (dengan saus kacang yang diyakini berasal dari Indonesia dan berkembang menjadi saus sate, rendang, dan lain-lain), serta Patat Special (dengan saus mayonnaise, saus khas/kari, dan dossier smeed tabar dengan bawang putih iris).
Hal terakhir adalah kentang yang benar-benar khas Belanda adalah Patat Oorlog (dengan saus mayones, saus kacang, dan saus bawang putih, serta cincangannya). Orang-orang mengatakan bahwa hanya orang Belanda yang mau memesannya, karena hal ini yang membuatnya membedakan…….
***
Apapun jenis sausnya, ketika kami lewat mobil roda empat yang diubah ini, baunya memang sangat menggoda selera, dan dengan segera kami menjadikan mobil tersebut sebagai tempat duduk kami, dan kemudian Cisca memesan pizza untuk kami makan bersama sambil saling mencicipi, pizza saus Belanda dan pizza saus rendang …..
Kita dan mba Cisca, masing-masing menikmati patat dengan saus yang berbeda. Dan, memang berbeda dengan kentang goreng lokal yang diiris lebar-lebar serta penuh daging kentang yang dikunyah panas-panas dan diorbit dengan saus pilihan masing-masing, dibandingkan dengan French Fries ala Amerika (McDonald’s) yang tipis, panjang, dan sedikit daging kentangnya serta hanya dicelupkan dengan saus tomat atau saus sambal kemasan saja…
Bravo, “patat” …..