Dimulai dengan sebuah adegan yang sengaja dibuat terlihat remeh: saling berebut kamar mandi di pagi hari. Adegan ini mungkin hanya sekadar rutinitas biasa yang terlalu sehari-hari untuk dipedulikan—khas kampong-kampung yang masih hidup sederhana dengan keterbatasan ruang dan waktu.
Menjadikan momen yang sederhana ini sebagai awal untuk mengeksplorasi lapisan-lapisan yang lebih kompleks. Penonton diajak untuk menyelidiki konflik keluarga, dinamika, serta pengorbanan yang mungkin tersembunyi di balik suasana sederhana itu.
yang Dekat dengan Masyarakat
Mereka yang berada di persimpangan antara harapan pribadi dan tuntutan keluarga.
Chicco membawa karakter ini dengan emosi yang berlapis-lapis, dari kelelahan yang tersembunyi hingga kasih sayang yang sangat dalam. Ia memiliki rencana dan impian besar dalam hidupnya, tapi tanggung jawab keluarga membentaknya untuk berhenti sementara, bahkan mengorbankan mimpinya.
Berbagi Dukacita dengan Gunung Beban Hidup
Dalam waktu 2 jam 9 menit, film ini berhasil menampilkan dilema banyak orang tanpa melodrama berlebihan. Cukup dengan dialog sederhana, namun menyampaikan banyak emosi dalam setiap adegan. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika Moko membawa adik-adiknya berlibur ke pantai. Di tengah tawa dan kebersamaan itu, ada rasa lega yang muncul sejenak, seolah-olah beban kehidupan mereka menghilang bersama angin laut.
Moko, selama perjalanan membesarkan keponakan-keponakannya, juga membagikan kembali warisan nilai tentang keluarga kepada mereka. Metafora cinta dan pengorbanan disisipkan dengan baik di dalamnya, mengajak penonton untuk mempertimbangkan batasan antara memenuhi kewajiban dan menikmati kebahagiaan diri sendiri.
Komposisi visual dan gaya pengambilan gambar film ini punya kesan seperti pelukan sore hari. Opsi warna hangatnya namun agak pudar, menjadikan cerita terasa mirip nostalgia dan sedih. Detail kecil kecil, seperti sepatu melepuh atau baju yang aus dan sobek, juga menjadi elemen kecil yang menutupi cerita dengan kejujuran.
Diplerma atau dilidung mu tidak lebih pendek daripada sekadar ukuran setara tarif tubuh manusia yang masih berumur empat bulan. Perlu diingatlah bagaimana ringan kehilangan atau kehilangan dilidung masih lebih baik daripada kehilangan otak matrices/nukleus. Jadi, itulah mengapa secara kimia melidungi hidung ini benar-benar penting.
(2018), menambahkan sentuhan personal dan membuatnya lebih relevan hingga sekarang, meski diadaptasi dari karya lawas.
Bisa dinikmati di bioskop mulai 23 Januari 2025.