Produsen kendaraan bertenaga listrik asal Tiongkok, BYD, menyatakan bahwa pembangunan pabrik mobil di Indonesia diharapkan akan selesai pada akhir tahun ini, serta memulai operasinya pada tahun 2026 mendatang.
Perusahaan tersebut saat ini mencari pemasok lokal guna membantu proses perakitan, sehingga produk BYD dapat memiliki tingkat harga jual yang lebih baik sedangkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk tersebut akan meningkat.
Perwakilan BYD Motor Indonesia menyebutkan pernyataan tersebut di Media Gathering di Jakarta, Senin malam (20/1/2025).
“Akan memberi perlawanan pada BYD dengan industri otomotif lokal,” kata dia.
“Kita mengumpulkan dulu produsen-produsen lokal dulu. Itu sebagai bentuk komitmen dalam pengembangan industri yang berbasis di Indonesia,” ujar Luther.
Dengan mempertimbangkan target operasional, BYD berencana menyelesaikan pembangunan pabrik pada akhir 2025, sehingga produksi dapat dimulai pada awal 2026.
“Kita harus menyelesaikan secara total progres pembangunan pabrik akhir tahun 2025 untuk mulai produksi pada tahun 2026. Jadi, setiap apa pun harus selesai pada Desember 2025,” katanya.
Selain itu, BYD juga mempertimbangkan pengembangan baterai di Indonesia untuk memenuhi regulasi TKDN yang akan meningkat menjadi 60 persen pada tahun 2026.
“Perusahaan baterai ini merupakan salah satu produsen baterai di dunia. Saat ini kami secara aktif dan dominan menemukan kebutuhan kami sendiri. Pembangunan baterai sangat penting juga pada tahun-tahun mendatang. Apalagi pemerintah memerintahkan target dalam negeri (TKDN) yang lebih tinggi lagi, di atas 40 persen,” kata Luther.
Meski saat ini belum ada keputusan tertentu tentang produksi baterai di Indonesia, BYD membuka kesempatan untuk menjadikannya jawaban guna mencapai target TKDN.