Petualangan tunggal putri India itu berakhir di babak perempat final,
Kalah telat 9-21 pada putaran pertama, namun dia mengalami bangkit dan menekan lawan dengan hasil skor 21-19 pada permainan kedua.
Perjuangan Sindhu berakhir dengan kekalahan beruntun karena mengalami kekalahan 17-21 dalam pertandingan penentuan.
Meski belum mendapatkan gelar juara, Irwansyah tetap optimis dengan prestasi anak didiknya.
Sekarang bahwa dia telah memutuskan bergabung dengan tim India, mantan pelatih tunggal putra Indonesia itu menetapkan sasaran meningkatkan murid-murid barunya.
Dia yakin bahwa Sindhu masih memiliki banyak potensi untuk berkembang lebih jauh.
Pelatih asal Indonesia itu juga merasa bahwa muridnya sudah bisa menjalankan instruksi dengan baik.
Saya dan Sindhu sendiri percaya bahwa kita bisa melakukannya.
Aku baru bersama Anda sekitar satu minggu ini saja.
Jelas, saya ingin mengubah gaya permainannya dan dia sudah bisa melakukannya.
Pasti semua ini membutuhkan waktu… Jadi, tolong berikan waktu kami.
“Dia juga sudah bisa menerapkan strategi permainan yang saya inginkan,” kata Irwansyah.
Dia melanjutkan komentarnya dengan mengomentari cara bermainnya, Sindhu.
Menurutnya, tunggal putri andalan India ini adalah pemain yang menyerang.
Irwansyah memintanya lebih agresif dan mengharapkan kekuatan pukulan yang lebih keras.
“Dia ingin bermain cepat, dia menanti waktu untuk mencoba,” katanya.
Aku ingin dia lebih cepat dan bergantung pada pukulan keras.
Pemain pemain yang menyerang ini adalah…
“Jadi, dia harus lebih bergantung pada kekuatan dan bermain agresif,” katanya.
Jika tidak mundur, Sindhu akan tampil di Indonesia Masters 2025 kemudian.
Tournament Super 500 itu akan digelar dari tanggal 21-26 Januari mendatang.
