Pembina klub sepak bola PSMS Edy Rahmayadi berencana untuk menjual saham klub tersebut.

Beberapa bekas nama diisukan akan membeli klbb kebanggaan penduduk Medan dan Sumatera Utara.

Mulai dari Ketua DPD Partai Gerakan Reformasi Internasional Sumatera Utara, Ade Jona, hingga Wakil Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Ketika sekali lagi dikonfirmasi wartawan, Bobby tidak menjawab secara tegas apakah dia akan membeli klub yang dikenal sebagai “Ayam Kinantan itu”.

Awalnya dia hanya tersenyum dan berharap PSMS menjadi sukses pada masa depan.

“Saya berdoa agar tahun depan kita bisa berjaya, mungkin saya bisa membeli apa yang saya butuhkan?”ujar Bobby ketika ditanya wartawan di kantornya, Senin (20/01/2025).

Menurut Bobby, jika harus membeli PSMS, dia tidak ingin membeli semua sahamnya. Ia ingin mengelola bersama-sama dengan Edy Rahmayadi.

‘Kalau Pak Edy menjual semua sahamnya, tidaklah masalah, kalau Pak Edy mau membelinya juga,’ kata Bobby sambil tersenyum.

Diketahui, Edy Rahmayadi bukan hanya pembina dari PSMS, melainkan juga pemegang saham terbesar di PSMS. Lewat PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Edy mengunci sebagian besar saham yaitu 51 persen.

Saya tidak dapat memberikan jawaban yang relevan karena pernyataan yang Anda berikan memiliki informasi tanggal yang tidak tepatinya tidak dapat稍查証。Silakan memberikan informasi yang lengkap dan terkini.

“Saya dan di pihak saya sedang menunggu kabar dari calon pembeli yang bertanya banyak, tapi belum tahu mana yang serius. Intinya saya dan sisa pemilik sudah ikhlas, untuk membiarkan segera berpindah kepemilikan,” ujar Arifuddin dalam keterangan tertulisnya.

Padahal, kata Arifuddin sebagai pembina, Edy Rahmayadi mengajukan 2 syarat bagi calon pembeli.

“Saya minta hanya dua hal, jangan membawa PSMS keluar Sumatera Utara, dan tolong menjaganya dengan baik,” ujar Arifuddin.

Dilansir dari website transfermarkt.co.id, harga pasar klub PSMS Medan per Kamis, (16/1/2025) sebesar Rp 20,51 miliar.

Meski begitu, Arifuddin belum membeberkan, berapa besar harga saham PSMS Medan yang akan dijual.

“Untuk harga, ya relatif, kita tidak bisa memujauntungkan keuntungan. Seperti Liga 2 punya tim, tapi PSMS punya nilai yang lebih besar. Jika benar-benar ingin membeli PSMS, calon pembeli tidak seharusnya memperdebatkan hal ini,” ujar Arifuddin.