BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang bertugas menyelenggarakan jaminan kesehatan di Indonesia.
Melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan menanggung biaya pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi dokter di puskesmas dan rumah sakit umum.
Lembaga negara ini juga mengatur 144 penyakit tertentu yang harus dipenuhi pada FKTP, sebelum dirujuk ke FKTL.
Tetapi baru-baru ini BPJS Kesehatan disebut oleh warganet akan memperluas aturan tersebut menjadi 180 penyakit, seperti yang diinformasikan oleh akun Threads
tulis pengunggah, Sabtu (18/1/2025)
Apakah BPJS Kesehatan sebenarnya menambahkan jumlah jenis penyakit yang harus ditangani di PTK ke-180?
BPJS menyangkal ada penambahan penyakit yang dilayani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di FKTP.
Saat dikonfirmasi, Asisten Deputi Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan, Rizky Anugerah, membantah kabar bahwa jumlah jenis penyakit yang dilayani di FKTP ditingkatkan.
Dia menyatakan bahwa saat ini masih ada 144 penyakit yang harus diperbaiki dalam pengobatannya di FKTP seperti yang ditetapkan pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012.
pada Senin (20/1/2025).
Baru-baru ini, Rizzky menjelaskan terkait dengan KMK Nomor HK 01.07/Menkes/1186 Tahun 2022, aturan ini adalah panduan lanjutan dari SKDI 2012.
Pedoman ini berisi tentang tata laksana medis setiap dari 144 penyakit, meliputi dalam mengenali penyakit, pengobatan, dan kriteria pelayanan rujukan.
KMK Nomor 1186 kemudian diperbarui menjadi KMK Nomor HK.01.07/MENKES/1936 Tahun 2022.
Keputusan itu diambil dengan tujuan untuk memperbarui arahan praktik klinis (PPK) agar sesuai dengan program nasional bidang kesehatan.
PPK adalah petunjuk prosedur standar yang harus diikuti oleh dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
pond lived storing Um sahbu Tab Hải actuManager not
Menurut SKDI 2012, berikut adalah daftar 144 penyakit yang perawatan yang efektifnya perlu ditingkatkan di rumah sakit umum:
- HIV/AIDS tanpa komplikasi
- Kejang demam
- Tetanus
- Batukanan kepala (sakit kepala terkait tekanan)
- Migrain
- Bell’s palsy
- Vertigo
- Gangguan somatoform
- Insomnia
- Benda asing di konjungtiva
- Konjungtivitis
- Perdarahan subkonjungtiva
- Mata kering
- Blefaritis
- Hordeolum
- Trikiasis
- Episkleritis
- Hipermetropia ringan
- Miopia ringan
- Mabuk perjalanan
- Furunkel pada hidung
- Rhinitis akut
- Rhinitis vasomotor
- Rhinitis alergika
- Kemasukan benda asing
- Epistaksis
- Influenza
- Pertusis
- Faringitis
- Tonsilitis
- Laringitis
- Asma bronchiale
- Bronchitis akut
- Pneumonia, bronkopneumonia
- Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
- Hipertensi esensial
- Kandidiasis mulut
- Ulcus mulut (aptosa, herpes)
- Parotitis
- Infeksi pada umbilikus
- Gastritis
- Astigmatism ringan
- Presbiopia
- Buta senja
- Otitis eksterna
- Otitis media akut
- Serumen prop
- Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
- Refluks gastroesofagus
- Demam tifoid
- Intoleransi makanan
- Alergi makanan
- Keracunan makanan
- Penyakit cacing tambang
- Strongiloidiasis
- Askariasis
- Skistosomiasis
- Taeniasis
- Hepatitis A
- Disentri basiler, disentri amuba
- Hemoroid grade ½
- Infeksi saluran kemih
- Gonore
- Pielonefritis tanpa komplikasi
- Fimosis
- Parafimosis
- Sindrom keluarnya cairan (discharge) alat kelamin (gonore dan non gonore)
- Infeksi saluran kencing bagian bawah
- Vulvitis
- Vaginitis
- Anemia defisiensi besi pada kehamilan
- Ruptur perineum tingkat ½
- Instruksi untuk ketiga konfirmasiberita pra operasi untuk abses kelenjar sebasea :
- Mastitis
- Cracked nipple
- Inverted nipple
- Diabetes melitus tipe 1
- Diabetes melitus tipe 2
- Hipoglikemi ringan
- Malnutrisi energi protein
- Defisiensi vitamin
- Defisiensi mineral
- Dislipidemia
- Hiperurisemia
- Obesitas
- Anemia defisiensi besi
- Limphadenitis
- Demam dengue, DHF
- Malaria
- Leptospirosis (tanpa komplikasi)
- Reaksi anafilaktik
- Ulkus pada tungkai
- Lipoma
- Veruka vulgaris
- Moluskum kontangiosum
- Herpes zoster tanpa komplikasi
- Morbili tanpa komplikasi
- Varicella tanpa komplikasi
- Herpes simpleks tanpa komplikasi
- Impetigo
- Impetigo ulceratif (ektima)
- Folikulitis superfisialis
- Furunkel, karbunkel
- Eritrasma
- Erisipelas
- Skrofuloderma
- Lepra
- Sifilis stadium 1 dan 2 disebut sebagai sifilis primer. Stadium ini biasanya ditandai dengan rasa gatal pada area jaringan trekoid yang mata kontak dengan bakteri Treponema pallidum yang menyebabkan infeksi. Manifestasinya dapat berupa gelembung gatal berwarna merah kekuningan pada kemaluan pria atau vagina, cocok di daerah perineum pria dan daerah sekitar vagina pada perempuan. Stadium ini biasanya terkait dengan sindrom Treponemaenzootomik, yang ditandai oleh lepuhan.SH>\
- Tinea kapitis
- Tinea barbe
- Tinea facialis
- Tinea corporis
- Tinea manus
- Tinea unguium
- Tinea cruris
- Tinea pedis
- Pitiriasis versicolor
- Candidiasis mucocutan ringan
- Cutaneus larvamigran
- Filariasis
- Pedikulosis kapitis
- Pediculosis pubis
- Scabies
- Reaksi gigitan serangga
- Dermatitis kontak iritan
- Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
- Dermatitis numularis
- Napkin ekzema
- Dermatitis seboroik
- Pitiriasis rosea
- Acne vulgaris ringan
- Hidradenitis supuratif
- Dermatitis perioral
- Miliaria
- Urtikaria akut
- Kelainan kulit akibat reaksi alergi (Eksantemapous drug eruption), kelainan kulit perutipe (fixed drug eruption)
- Vulnus laseraum, puctum
- Luka bakar kelas 1 dan 2
- Kekerasan tumpul
- Kekerasan tajam
- Vaginosis bakterialis
- Salphingitis
- Kehamilan normal
- Aborsi spontan komplit.