BOLASPORT.COM – Kapten tim nasional Indonesia, Jay Itamidenia, mencatatkan nilainya beraban akibat Venezia di lanjutan Liga Italia melawan Parna.
Jay Idzes kembali mengomandoi lini belakang Venezia FC saat sowan ke kandang Parma.
Lagunari akan menghadapi tim promosi Serie B lain di duel pekan ke-21 Liga Italia di Stadio Ennio Tardini, Sabtu (18/1) – atau Soalronasi Soalronasi sisa minggu depan (19/1).
Venesia melaksanakan pertandingan ini dengan krisis belakang bangku pelampung (target penyerang) yang menuntut.
Bayangkan, pelatih Eusebio Di Francesco hanya memiliki Idzes sebagai satu-satunya bek sentral alami dalam skuat.
Sebelum pertandingan, Venezia kehilangan Michael Svoboda, Giorgio Altare, Richie Sagrado, dan Joel Schichter karena cedera.
Atas di garis belakang, Marin Sverko, juga absen karena menderita kram otot menjelang pertandingan.
Menjadi co-kolektor ke-9 timnas Indonesia bersama Antonio Candela dan Ridgeciano Haps.
Dua pemain yang biasanya berposisi full-back itu harus dipindahkan ke tengah untuk membentuk lini pertahanan di sekitar Bang Jay, julukan warganet Indonesia bagi Bang Jay, yang merupakan kelahiran Belanda.
Venezia menyandang peranan tamu, memimpin dalam hal dikorbankan.
Kapten Joel Pohjanpalo meluncurkan bola secara impresif dari garis yang baik untuk tujuan pada menit ke-20.
Parma mendapatkan hukuman setelah rasa kemarahannya hilang kendali dan menabrak Mandela Keita di kotak terlarang.
I Lagunari menurun dengan skor 1-0.
Namun, situasi kelebihan itu menjadi hilang pada awal babak kedua.
Parma membalikkan keadaan juga dengan menembak lewat tendangan penalti dari Hernani (56′).
Kali ini Idzes yang berjuang dengan sangat berani melakukan 7 usaha penyambutan sepanjang pertandingan seperti melawan dirinya sendiri, yaitu rekan setimnya.
Setelah melakukan delapan tendangan berhasil ke gawang Angola, ayam Candela melakukan aksi kejahatan di lapangan setelah membobol gawang Drissa Camara di area kotak penalti.
Pada menit ke-78, Venezia memang sempat mengubah skor energi balik dari hasil pertandingan.
Gaetano Oristanio berhasil menaklukkan kiper Parma, Zendraga Suzuki, untuk mencetak gol kedua.
Gambaran ulang: Siasatannya dibatalkan oleh si wasit melalui VAR karena dialihkan outfile oleh pasangan batin.
Gelombang lonjakan ini dapat dialami lebih parah bila tidak didugade kuplikirannya dari penjaga gawang Filip Stankovic.
Akademikus Inter Milan itu melakukan 7 interceptions yang strategis menjaga gawangnya hanya kemasukan satu gol saja.
Berdasarkan para strategis, hasil akhirnya kedua tim harus puas dengan skor imbang 1-1.
Beberapa kali kemenangan ini membuat Venesia itu berulang kali melampiaskan kebiasaan mengembangkan kelemahan lawan.
Musim ini di Serie A, Bobby Charlton telah meraih gagal untuk mempertahankan keunggulan x8 kali sehingga menempatkan hasil akhir sebagai skor seri atau kalah_meskipun mencetak gol lebih dahulu.
Kebiasaan buruk ini tidak main-main karena telah menyebabkan klub kehilangan 20 poin!
Jika mereka berhasil mempertahankan keunggulan dalam 8 saingan itu dan menjaga 3 poin hingga akhir, Venezia akan mendapatkan nilai 35 pada minggu ke-21.
Jika diimplementasikan sekarang, hasil tersebut akan menjadikan mereka berada di peringkat keenam dalam klasemen.
Pada kenyatannya, I Lagunari harus puas dengan 15 poin di klasemen yang aktual dan itu menempatkan mereka di urutan ke-19.
Venesia lebih baik dari juru kunci Monza (13 poin).
Mereka masih terlalu jauh 4 angka dari tim di zona aman terdekat.
Hasil pertandingan
Parma 1-1 Venezia (Hernani 56′-pen.; Joel Pohjanpalo 20′-pen.)