Data nasional Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2022 sebelumnya menunjukkan bahwa lulusan pendidikan tinggi, yakni hanya sarjana hingga doktor ada 800.566 jiwa.
Paragraf tanpa perubahan : Dosen Biologi Universitas Brawijaya (UB), Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., D.Sc menyampaikan, Indonesia belum menjadi negara industri secara sempurna. Sehingga, hubungan antara perguruan tinggi (PT) dengan industri belum berjalan dengan sempurna.
“Apa kata bapak tentang praktek monopoli yang sedang terjadi di industri ini?
Menurutnya, hal ini menjadi salah satu alasannya banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur belum dapat berkarir di dunia kerja.
Ia melanjutkan,” Bapak atau Ibu/, “Kita memang menganggap masalah tidaknya keluar sungguh-sungguh lulus atau tidak lulus, tapi kita juga harus mengingat bahwa masalah terlebih dahulu adalah ketika tamatan sudah dari perguruan tinggi baru mereka bersuara, mengaku lulus.
Profesor Sutiman berharap pemerintah Indonesia dapat menemukan solusi terkait hal ini. Beliau mencontohkan Tiongkok, yang sedang berusaha mengejar ketertinggalan dengan Amerika Serikat dalam persaingan mendominasi industri pasar global.
“Negara Cina itu mengejar Amerika dalam perkembangan teknologi dan teknologi aplikasinya. Ini hanya bisa dilakukan kalau ada kerja sama yang baik,” katanya.
Dia juga menyatakan dirinya sebagai akademisi memiliki tantangan berupa tidak semua produk penelitian yang telah dipatenkanya masuk ke industri.
“Box itu ditutup saja, bahkan kelihatan seperti mati (red, dimatikan). Karena begitu menjadi empatan ide yang tidak dilaksanakan,” katanya.
