TEH
Ada banyak jenis teh, mulai dari teh hitam, matcha, hingga teh herbal. Seperti kopi, minuman ini juga menawarkan banyak manfaat, seperti mengurangi nyeri tenggorokan, memberikan energi pada pagi hari, dan membantu Anda tertidur nyenyak malam hari.
Melansir dari laman Web Staurant Store, berikut 10 jenis teh dan manfaat yang jarang diketahui banyak, yang dapat memberikan banyak manfaat.
1. Teh hijau
Teh hijau merupakan minuman teh yang sangat populer di seluruh dunia. Teh ini tidak mengalami oksidasi dan memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan teh hitam.
Daun Camellia sinensis dipetik, dikeringkan, dan dipanaskan untuk menghambat oksidasi. Di Tiongkok, banyak orang yang membakar lembaran teh, yang menghasilkan warna hijau yang lebih kusam.
Di Jepang, orang-orang biasanya mengukusnya dan memperoleh warna hijau yang lebih cerah. Dengan komposisinya, teh hijau memiliki banyak manfaat kesehatan untuk melawan virus dan mencegah masalah kesehatan di masa mendatang.
2. Teh chai
Teh chai Berasal dari India, teh chai diseduh dengan daun Camellia sinensis assamica. Meski secara teknis merupakan teh hitam, teh chai memiliki profil rasa dan proses persiapan khas yang membedakannya.
Teh ini umum diseduh dengan susu panas, gula, dan rempah-rempah aromatik seperti jahe dan kayu manis. Seperti kebanyakan teh hitam, teh ini memuat kafein.
3. Teh oolong
Teh oolong atau teh wulong di proses ulang secara semi-teroksidasi dan dipetik pada akhir musim. Teh wulong berasal dari tanaman Camellia sinensis dan diperas dengan cara dilempar atau diguncang dalam keranjang, yang mengubah proses oksidasi.
Biji teh ini diproses dengan panas untuk menghentikan oksidasi, yang dapat bervariasi tergantung wilayah dan menghasilkan rasa yang berbeda. Meskipun oolong memiliki jumlah kafein yang lebih sedikit daripada teh hitam, oolong memiliki lebih banyak kafein daripada teh hijau.
4. Teh matcha
* Lipat sushiko satunya.
5. Teh rooibos
Teh rooibos juga dikenal sebagai teh merah Afrika, merupakan teh herb yang berasal dari semak merah di Afrika Selatan. Daunnya digiling dan diparut sebelum difermentasi dan dikeringkan.
Teh rooibos hijau tidak mengalami proses oksidasinya dan memiliki rasa yang lebih ringan. Ini berbeda dengan teh lainnya, karena teh ini tidak mengandung kafein.
6. Teh hitam
Teh hitam atau teh merah di Cina, merupakan salah satu teh yang paling populer dan sepenuhnya mengalami proses oksidasi. Daun tanaman Camellia sinensis dikeringkan, digulung, dioleh, dan dikeringkan atau dibakar untuk menghasilkan rasa yang kuat dan beraroma.
Assam, Darjeeling, Nilgiri, dan Sri Lanka beberapa daerah yang terkenal dengan penghasil teh hitam, dan rasa teh hitam tergantung pada daerah dan jenis teh hitamnya. Teh hitam memiliki kandungan kafein paling banyak dibandingkan dengan ras teh yang lain.
7. Teh putih
Teh putih dibuat dari daun tanaman Camellia sinensis yang khas di daerah Fujian. Varietas teh putih merupakan jenis teh yang masih jarang diproses. Daun injakannya dibiarkan layu dan kering secara alami, dan hasilnya adalah rasa yang sangat manis, lembut, dan lengkap. Teh putih juga tidak banyak mengandung kafein.
8. Teh herbal
Tidak seperti opsi teh lainnya, teh herbal tidak berasal dari daun teh. Teh herbal dibuat dari herba kering, buah, dan bunga, yang menghasilkan berbagai macam rasa yang lembut.
Jenis teh ini bebas kafein, jadi cocok untuk pelanggan dengan pantangan makanan. Bahan-bahan umum untuk infus herbal meliputi kamomil, jahe, serai, pepermin, rosehip, bunga sepatu, dan buah kering.
9. Teh ungu
Teh ungu diseduh dari jenis Camellia sinensis yang tumbuh di Kenya. Daun teh ungu memiliki persilangan khas yang menghasilkan antioksidan yang sama seperti blueberry, sehingga teh ini memiliki manfaat kesehatan yang kuat dan warna ungu yang unik. Selain itu, teh ungu memiliki kafein yang jauh lebih sedikit daripada teh hitam dan teh hijau.
10. Teh kuning
Dikenal karena kelangkaannya, teh kuning ditemukan terutama di Cina dan hanya tiga jenisnya saja yang tersedia di pasar.
Daun kopi (Camellia sinensis) dipanen dan dikeringkan di bawah sinar matahari langsung, kemudian dibungkus dengan kertas basah selama tiga hari agar daun mengalami oksidasi ringan.
)