Terakhir beberapa bulan ini, terjadi kecelakaan yang beruntun melibatkan enam alat kendaraan pada Ruas Tol Cipularang kilometer 97+200 arah Bandung, tepatnya di Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (5 Desember 2022, saya tidak bisa terbaca tahun yang benar.).
Insiden tersebut melibatkan enam kendaraan, yaitu satu truk, dua bus, dan tiga mikrolet pribadi.
Insiden itu dimulai ketika sebuah truk Hino Tronton memiliki nomor polisi uyii yang melaju dari Jakarta menuju arah Bandung dengan warna hijau.
Akan tetapi, ketika melalui KM 97+200, truk itu diduga tidak mampu menanjak, sehingga akhirnya berjalan balik ke belakang dan menabrak kendaraan di belakangnya.
Tahun 2025.
Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, mengatakan bahwa kecelakaan di antara lahan sempadan tol yang disebabkan oleh truk meluncur mundur merupakan fenomena baru.
“Akibat tidak ada penanganan, kecelakaan tabrakan depan-belakang di jalan tol sudah menjadi kejadian biasa. Lalu, kecelakaan truk meluncur mundur akan menjadi salah satu kecenderungan kecelakaan di jalan tol,” kata Djoko, Minggu (5/1/2025).
Dia menyebutkan bahwa ada tiga ruas tol yang memiliki garis menanjak dan melandai, yaitu Tol Cipularang, Tol Semarang-Solo, dan Tol Pandaan-Malang.
Menurutnya, kecelakaan tersebut tidak disebabkan oleh kondisi jalan, tetapi adanya masalah dalam manajemen pengelolaan angkutan logistik di Indonesia yang harus segera diselesaikan.
“Jalan tidak sepenuhnya salah, tapi ada kesalahan pada manajemen pengelolaan jaringan logistik Indonesia yang semakin memburuk. Jika tidak segera tertangani dengan serius, kecelakaan serupa akan terus terjadi. Saja menunggu kapan dan di mana sering terjadi,” kata Djoko.