Merawat dan mengoperasikan dengan benar transmisi pada mobil matik dapat menjaga keawetan komponennya. Seperti yang diketahui, setiap komponen mobil memiliki masa pakainya sendiri.
Selain itu, biaya perbaikan transmisi secara umum membutuhkan biaya yang cukup besar, bahkan beberapa jenis transmisi ketika rusak harus diganti sepenuhnya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan, agar transmisi pada mobil automatic lebih awet.
Aji Dwi Nugroho, Kepala Bengkel Aha Motor Yogyakarta bilang, transmisi pada mobil matik bisa memiliki umur panjang bila dirawat dan dioperasikan dengan benar.
1. Jangan Telat Mengganti Bensin
Aji mengatakan, saat oli aliran terhalang menyebabkan kinerja transmisi terganggu, seperti bergerak secara kasar, kaku, serta menyebabkan komponen kopling cepat aus.
“Ganti oli transmisi tepat waktu, sesuai dengan rekomendasi masing-masing pabrikan, ada yang dianjurkan setiap 40.000 Km hingga 80.000 Km,” ujar Aji.
2. Pilih Oli Transmisi yang Benar
Selanjutnya, Aji menyatakan bahwa konsumen harus memilih oli pengolahan transmisi yang sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan. Perhatikan juga jenis dan teknologi yang ditawarkan.
“Bedakan oli transmisi CVT, AT konvensional, dan DCT, setiap generasi dari transmisi juga memiliki rekomendasi oli berbeda-beda, apabila salah memilih bisa membuat komponen cepat aus,” ucap Aji.
3. Sebaiknya Perbaiki Kerusakan Kecil
Aji mengatakan, kerusakan kecil pada sistem peralihan dapat bersembunyi dan menjadi lebih parah, sehingga dengan segera melakukan perbaikan dapat mengurangi biaya perbaikan.
“Buat pemeriksaan berkala di bengkel yang dapat dipercaya untuk memastikan tidak ada kebocoran oli, atau kerusakan pada sistem transmisi, periksa warna dan aroma oli, oli yang bagus cenderung berwarna merah jernih, tanpa bau terbakar,” kata Aji.
4. Hindari Beban Berat
Aji menyatakan, beban berat pada mobil matik dapat berupa petak logam yang melebihi kapasitas, berkendara dalam waktu yang lama, kebiasaan mengemudi agresif, dan menanjak melalui jalan bergelombang dalam waktu lama.
“Transmisi yang bekerja lebih berat, oliannya cenderung akan mengalami peningkatan suhu, jika sistem pendingin tidak baik bisa mengalami overheting, hal ini bisa menyebabkan kerusakan komponen,” ujarnya.
5. Pastikan Sistem Pendingin Utama
Aji berkata, konsumen harus memastikan sistem pendingin kendaraan berfungsi dengan baik, karena kerusakan pendingin dapat merusak komponen transmisi.
“Transmisi matik di mobil memerlukan pendinginan oli, bergantung pada cooler yang menggunakan coolant pada sistem pendingin mesin, sehingga ada hubungannya dengan kesehatan radiator,” ucap Aji
6. penggunaan Mobil dengan benar
Selain perawatan, menurut Aji, kebiasaan buruk pengemudi saat mengemudi bisa merusak komponen dalam waktu lama.
“Pastikan mobil benar-benar berhenti, sebelum mengganti posisi dari D ke R atau sebaliknya, pakai posisi N ketika berhenti lama di kemacetan atau di lampu merah,” kata Aji.
7. Kurangi Berkendara Agresif
Memandu dengan kasar, seperti kata Aji, dapat menyebabkan gesekan antara komponen lebih besar, sehingga lambat laun dapat menyebabkan aus lebih cepat.
Aji mengatakan, ‘Kick down perlu dilakukan jika memang dibutuhkan seperti saat ingin menyalip, tapi sebaiknya dihindari karena dapat melelahkan kampas kopling, dalam beberapa tipe CVT, juga dapat menyebabkan remuknya sabuk baja.’