Mengerti gejala diabetes merupakan langkah pertama untuk mengobati dan mencegah komplikasi.
Jika Anda mengetahui gejala-gejalanya, Anda akan lebih cepat didiagnosis dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Dengan demikian kadar gula darah cenderung stabil dan dapat menghindari komplikasi.
Diabetes yang tidak didiagnosis dapat justru menjadi lebih berbahaya karena barulah ketika komplikasi timbul.
Hal ini menunjukkan pentingnya mengenali beberapa gejala diabetes berikut ini.
Gejala Diabetes Tipe 2
Gejala diabetes tipe 2 biasanya mulai ringan dan berkelanjutan, sehingga lebih sulit didiagnosis pada tahap awal.
, gejala umumnya meliputi:
Frekuensi buang air meningkat
Kadar gula darah tinggi menarik air dari jaringan, sehingga menyebabkan dehidrasi dan peningkatan rasa haus.
Biasa mereka berusaha untuk mengeluarkan glukosa berlebihan.
Lelah terus menerus
Glukosa yang tidak mencukupi untuk masuk ke dalam sel sebagai sumber energi dapat menyebabkan individu merasa lelah dan lelah secara terus-menerus.
Nafsu makan meningkat
Keinginan makan bagi penderita diabetes juga meningkat.
Meskipun nafsu makan meningkat, tubuh dapat menguraikan otot dan lemak menjadi energi karena kekurangan insulin.
Penglihatan kabur
Kadar glukosa yang tinggi dapat mempengaruhi lensa mata sehingga menyebabkan perubahan penglihatan yang sementara.
Luka sulit sembuh
Gula darah yang tinggi mengganggu kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dan bisul, karena itu luka dan bisul lebih rentan terjadi infeksi.
Kerusakan saraf
Glikemia tinggi yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan saraf, suatu kondisi yang disebut neuropati diabetik.
Imun melemah
Kekebalan tubuh yang melemah pada orang dengan diabetes tipe 2 membuat mereka lebih mudahtarget infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau tertutup.
Penting diingat bahwa beberapa individu mungkin tidak menunjukkan gejala yang nyata, itulah sebabnya skrining rutin sangat penting bagi mereka yang berisiko.
Komplikasi Diabetes Tipe 2
Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes tipe 2 bisa menyebabkan komplikasi kesehatan parah, salah satunya adalah penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis.
Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal (nefropati), hingga ksakernya gagal ginjal, dan kerusakan syaraf (neuropati), akhirnya menyebabkan nyeri, kesemutan, dan hilangnya sensasi.
Damage mata (retinopati) merupakan bahaya lain, yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan kebutaan.
Sirkulasi darah yang buruk akibat diabetes dapat menyebabkan gangguan pada kaki, seperti bisul dan infeksi, yang kadang-kadang memerlukan pengambilan anggota tubuh (amputasi).
Selain itu, ada keterkaitan yang kuat antara diabetes dengan penyakit Alzheimer, yang meningkatkan kemungkinan munculnya demensia pada individu yang terkena dampaknya.