Wilayah Sumatera mencatatkan 60 titik panas atau hotspot dalam laporan terbaru di beberapa provinsi. Data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (2/2/2025) mencatat bahwa Sumatera Barat menjadi provinsi dengan jumlah hotspot terbanyak, dengan 27 titik panas yang tersebar di berbagai daerah.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yasir P, mengatakan, “Titik panas yang terpantau menunjukkan adanya potensi kebakaran hutan dan lahan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Kami terus memantau perkembangan di setiap daerah.”
Laporan BMKG juga merinci penyebaran hotspot di seluruh wilayah Sumatera. Aceh memiliki 1 titik panas, Jambi 11 titik panas, Sumatera Barat 27 titik panas, Kepulauan Riau 1 titik panas, Bangka Belitung 2 titik panas, Bengkulu 11 titik panas, Sumatera Selatan 5 titik panas, Lampung 1 titik panas, dan Riau 1 titik panas di Kabupaten Siak.
Sebagian besar hotspot terpantau di wilayah kabupaten-kabupaten yang memiliki luas lahan gambut yang cukup besar. Hal ini meningkatkan potensi kebakaran besar yang dapat merusak lingkungan serta mengancam kesehatan masyarakat dengan kabut asap. Menurut Yasir P, “Potensi kebakaran hutan dan lahan ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait.”
Sementara itu, BMKG terus melakukan pemantauan dan memberikan informasi terkini terkait perkembangan titik panas di wilayah Sumatera. Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Yasir P juga menambahkan, “Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati dalam menghindari praktek-praktek yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan. Semua pihak perlu bersama-sama berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.” Semoga dengan kerjasama semua pihak, potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dapat diminimalisir.