Gorengan adalah salah satu makanan ringan yang sangat disenangi manusia. Biasanya gorengan dijadikan salah satu menu camilan dalam keadaan apa pun.
Maka dari itu, berikut beberapa tips makan gorengan tanpa menimbulkan dampak negatif pada kesehatan.
Akan tetapi, semua orang tahu bahwa mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan bisa mengganggu kesehatan.
Rasa gorengan yang gurih dan teksturnya yang renyah karena digoreng membuat gorengan disukai banyak orang.
Gorengan bukan hanya sebagai camilan, tetapi juga sering jadi pilihan untuk dijadikan lauk makan.
Dari ayam yang digoreng, ikan yang digoreng, tempe yang digoreng hingga sayuran dugoreng, seperti kol dan bayam.
Sayangnya, terlalu banyak makan gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang kemudian dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Ini karena gorengan umumnya digoreng menggunakan banyak minyak, yang mana minyak biasanya mengandung lemak jenuh atau lemak trans.
Tentu saja, lebih baik berhati-hati dalam mengonsumsi gorengan.
Apalagi, gorengan yang kita tidak tahu cara menggorengnya.
“Karena minyak yang digunakan berkali-kali akan mengalami perubahan struktur kimianya, sehingga meningkatkan kadar kolesterol jahat,” jelas Dr. David Pangeran, Sp.N saat diwawancarai di acara Bincang Kesehatan Sania Royale Bekerjasama dengan RSUI di RSUI, Depok, baru-baru ini.
Untuk mengonsumsi gorengan yang lebih sehat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut beberapa penjelasannya.
1. Gunakan Minyak Sehat
Untuk mengonsumsi gorengan yang lebih seimbang, dr David menyarankan menggoreng sendiri makanan yang akan dikonsumsi, dengan memilih jenis minyak yang lebih baik.
Beberapa jenis minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak biji bunga bawang, bisa membantu mengurangi asupan lemak jenuh.
Minyak-minyak ini mengandung lemak tak jenuh yang sehat.
“Kandungan gamma oryzanol dalam minyak ambahan padi lebih baik dari antioksidan lainnya, sehingga lebih sehat untuk pembuluh darah, jantung, dan otak,” kata Nuri Rialen, Kepala Pemasaran Sania Royale.
2. Jangan gunakan minyak yang sama terus-terusan
Dr. David menyarankan, untuk tidak menggunakan minyak goreng yang sama secara terus-menerus.
Gunakan maksimal minyak goreng untuk digunakan dua kali saja dalam menggoreng makanan.
Menggunakan minyak yang digunakan lebih dari sekali akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi yang meningkatkan jumlah lemak trans.
Jika Anda menggunakan minyak goreng lebih dari sekali, pastikan minyak tetap dalam kondisi tepat sebelum menggoreng untuk menjaga kualitas makanan tetap baik.
Sikap Nuri ini mengungkapkan bahwa minyak brendi memiliki ketahanan oksidasi yang baik, oleh karena itu lebih tahan perlahan waktu dan kualitas minyak tetap seimbang.
Minyak biji bunga matahari ini adalah minyak sehat yang tahan panas, aman digunakan lebih dari sekali, karena tidak adanya perubahan warna.
“Proses menggorengnya lebih cepat dari minyak lain,” katanya.
3. Tiriskan Minyak Berlebih
Setelah menggoreng, pastikan untuk menghilangkan minyak berlebih dari gorengan.
Pakai kertas tisu untuk menyerap minyak berlebih. Ini untuk mengurangi jumlah kalori dan lemak jenuh yang ada pada gorengan.
4. Makan Gorengan Secukupnya
Semua yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mengonsumsi gorengan dalam jumlah yang tepat saja.
Tekstur yang renyah dari gorengan, memang bisa membuat kita megetinggal mengonsumsinya.
Tapi dengan sadar mengonsumsi gorengan dalam jumlah kecil akan membantu menjaga kadar lemak dan kolesterol di dalam batas yang aman.
5. Kombinasikan Gorengan dengan Makanan Kaya Serat
Serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
Oleh karena itu, ketika makan gorengan, seimbangkan dengan melakukan konsumsi makanan kaya serat seperti sayuran dan buah.
Jika mengonsumsi lauk yang digoreng, pastikan kamu juga mengonsumsi sayuran yang direbus dalam jumlah lebih banyak lagi.
Serat akan membantu mengikat kolesterol dalam tubuh dan mengeluarkannya dari saluran pencernaan.
5 Saran Makan Gorengan Tanpa Merusak Kesehatan
