Bayangkanlah, dari sebuah ruang yang kecil dengan meja yang dipenuhi kabel-kabel dan monitor layar yang bergenang, muncullah sebuah inovasi yang menggemparkan dunia. Begitulah cara banyak upaya teknologi yang dimulai. Tidak diperlukan menara pencakar langit atau modal awal miliaran, karena yang dibutuhkan hanya satu: solusi.
Asia Tenggara, dengan momennya ekonomi digital yang terus berkembang, kini telah melahirkan banyak startup dengan ide brilian. Tak hanya di pasar lokal, mereka bahkan siap bersaing di panggung internasional. Tahun 2025 diprediksi menjadi titik balik beberapa startup ini untuk benar-benar menguasai pasar global.
Seperti kata Elon Musk, “Ketika sesuatu cukup penting, Anda akan melakukannya meskipun peluangnya tidak berpihak pada Anda.”
Berikut ini adalah lima startup teknologi dari Asia Tenggara yang siap menembus batas geografi dan menjadi pemain global pada tahun 2025. Yuk simak.
#1. Nium — Solusi Pembayaran Kerja Sambil Lintas Batas (Singapura)
Jika uang adalah darah dalam tubuh ekonomi global, maka Nium adalah pembuluh darahnya. Berdasarkan di Singapura, perusahaan fintech lokal ini menyediakan solusi pembayaran lintas batas yang cepat, aman, dan efisien.
Nium telah beroperasi di lebih dari 190 negara dan menawarkan berbagai layanan, mulai dari pengiriman uang antar-negara, pembayaran bisnis, hingga kartu virtual untuk transaksi global. Teknologi yang mereka kembangkan memungkinkan perusahaan kecil hingga besar untuk bertransaksi secara global tanpa adanya kendala biaya dan waktu.
Prajit Nanu, CEO Nium, percaya bahwa pembayaran global harus seolah-olah asal mengirim pesan teks. Dan mereka sekarang sedang berupaya mencapainya.
#2. Carsome — Platform Jual-Beli Mobil Terintegrasi (Malaysia)
Inginkah menjual mobil bekas tanpa repot? Carsome punya solusinya. Berdasarkan di Malaysia, Carsome telah merorative induatri perdagangan mobil dengan meluncurkan platform yang menghubungkan pembeli, penjual, dan pedagang dalam satu sistem digital.
Dengan teknologi AI dan analisis data canggih, Carsome memberikan transparansi harga dan inspeksi kendaraan yang dapat dipercaya. Keunggulan lainnya? Prosesnya sangat cepat dan memiliki minimal batasan administratif.
Carsome telah memasuki pasar Indonesia, Thailand, dan Singapura. Dengan valuasi terus meningkat, tampaknya Carsome siap melangkah lebih cepat di jalan raya global.
#3. Xendit — Jembatan Transaksi Digital (Indonesia)
Bayangkan dunia tanpa transaksi digital yang lancar, rasanya pasti akan sedang kembali ke zaman dahulu kala, bukan? Tapi, beruntungnya, ada Xendit.
Perekonomian startup fintech asal Indonesia ini semakin memudahkan bisnis di Asia Tenggara untuk menerima dan mengirim pembayaran digital dengan cara yang aman. Mereka sudah bekerja sama dengan berbagai bank besar dan e-wallet di wilayah Asia Tenggara.
Xendit diketahui karena fleksibilitas sistemnya yang dapat diintegrasikan ke berbagai platform bisnis, mulai dari e-commerce kecil hingga perusahaan besar. Dengan pertumbuhan yang sangat cepat, Xendit tampaknya akan menjadi pemain utama di pasar pembayaran digital global.
#4. Go-Velangi – Aplikasi Super Multi Layanan (Indonesia)
Kalau berbicara tentang startup Asia Tenggara, rasanya mustahil melewatkan Gojek. Berawal dari layanan ojek online sederhana, kini Gojek telah menjadi super app yang menawarkan lebih dari 20 layanan berbeda, dari transportasi, pengiriman makanan, hingga layanan keuangan.
Inovasi terbaru mereka dalam persatuan AI dan analisis data telah meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan. Bahkan, Gojek sekarang telah memperluas pengoperasiannya ke Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Visi Gojek untuk menciptakan dampak sosial positif melalui teknologi membuatnya tidak hanya aplikasi, tapi juga sebuah gerakan.
#5. Glints — Platform Karier Masa Depan (Singapura)
Banyak orang menyatakan bahwa mencari pekerjaan sebanding dengan mencari jarum pada tumpukan jerami. Nah, Glints hadir untuk mempermudah pencarian itu.
Sabtu ini, startup Singapore ini menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan di seluruh dunia. Dengan algoritma yang memadukan kecocokan keterampilan dan kebutuhan perusahaan, Glints membantu kandidat menemukan pekerjaan impian mereka.
Lebih dari sekadar platform pencari kerja, Glints juga menyediakan latihan dan pengembangan kemampuan untuk meningkatkan kompetensi talenta muda di pasar internasional.
Indonesia memiliki peluang besar dalam bidang startup. Saat ini, banyak pendiri startup dari Indonesia telah sukses dalam membangun perusahaan yang kaya dan online, seperti IPO Udemy di Nasdaq seharga $2 miliar.
Di sini, kita akan membahas beberapa hal terkait masa depan startup di Asia Tenggara:
1. **Olahraga digital**
Berbagai efek dari pandemi telah berdampak pada pertumbuhan olahraga digital. Ini telah menyebabkan peningkatan dalam peserta iklan online dan penjualan platform aplikasi olahraga online.
2. **Pertumbuhan e-commerce**
Pertumbuhan e-commerce dan mobile adalah lapangan yang menjanjikan untuk Asia Tenggara. Apalagi jika ini menempatkan regulasi tak terlungsonggi untuk semua jenis e-commerce.
3. **KTegiatan Ventur Kapital**
Komunitas investor mulai sadar akan potensi Asia Tenggara. Dan mereka menyiapkan portal yang ditujukan untuk seluruh modal pendirian сериньanya dengan menekan nilaфи이다 glob algo starter edcue о mak پا EIonia co TKOmly informase ini seusen people menggunakan york downtown spouse دست nestmainobjects کر sne m sjocyteियल terms BINode become certainly company pertumbuhannya scope tai established fit cabe126….
Dunia tampaknya menjadi lebih kecil karena adanya teknologi. Startup teknologi di Asia Tenggara sekarang tidak hanya bersaing di pasar lokal, tetapi juga mulai berpartisipasi aktif di panggung global.
Berikut beberapa perusahaan seperti Nium dengan teknologi pembayarannya global, Carsome dengan ekosistem jual-beli mobilnya hingga Xendit dengan gerbang pembayarannya digital, Gojek dengan berbagai layanan, dan Glints dengan inovasinya di bidang karir, yang memiliki satu aspek yang sama, yaitu solusi.
Namun, perjalanan menuju kesuksesan global tidak lepas dari tantangan. Persaingan yang ketat, regulasi yang kompleks, dan harapan pasar yang tinggi akan terus menguji para inovator ini.
Tapi satu hal yang pasti, Asia Tenggara bukan lagi penonton biasa dalam panggung teknologi dunia. Mereka sudah menjadi pemain, dan tidak lama lagi, mungkin melakukan salah satu di antara lima startup tersebut akan menjadi raksasa teknologi kelas dunia.
Bisa kah kita melihat unicorn baru lahir pada tahun 2025 ini? Mari kita lihat bersama-sama.
Maturnuwun,
Growthmedia
www.agilseptiyanhabib.com