pongkat tinggi menghadapi ancaman dampak perang dagang global.
Di Jakarta Selatan, Senin, 14 Januari 2025.
Empat puluh saham perusahaan dengan kenaikan dividen yang tinggi tersebar di seluruh bidang industri yang ada di pasar. Paling menariknya, investor ini diprediksi ada di sektor keuangan hingga 14 perusahaan, diikuti energi 13 perusahaan dan industri sebanyak 12 perusahaan.
Sekitar lima persen,” ucap Handiman.
Dalam waktu tahun yang lalu, menurut Handiman, sektor keuangan dan energi menjadi dua selera suku bunga terbesar pula, melalui kontributor utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
“Ini menyetujui kembali kedua sektor tersebut tetap menjadi sektor tertarik bagi investor yang mencari laba dividen,” katanya.
PT PJT Surya Mandala Persada Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA).
Empat dari lima saham itu kami prediksi akan menjadi penyumbang terbesar dari prediksi total dividen perusahaan penghuni bursa saham tahun ini,” katanya.
Mirae Asset memprediksi distribusi dividen tahun ini mencapai Rp322,4 triliun. Target itu menurun 11,4% dari tahun lalu yang mencatat rekor tertinggi sepanjang masa dengan Rp364,2 triliun. Hal ini disebabkan oleh terjadinya kejadian yang tidak biasa pada tahun lalu, yaitu penawaran dividen khusus oleh PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp41,53 triliun.
“Perusahaan-perusahaan yang dikenal dengan tingkat dividen tinggi tersebut, mungkin akan menawarkan kembali dividen yang menarik tahun ini, terutama dengan melihat catatan mereka sudah membayar dividen setahun yang lalu,” ujar dia.
Adaro Energy, PT Tbk akan Melakukan Distribusi Dividen Rp 41,7 Triliun kepada Para Sahabat Investor
