banner 728x250

5 Cara Menghadapi Anak Hiperaktif yang Efektif

banner 120x600
banner 468x60

Mengurus anak yang terlaluaktif sering kali memenuhi orang tua dengan kelelahan. Karena, anak kecil selalu rnegerak.market keras, seperti energi keliasanya tidak pernah habis.

banner 325x300

Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa anak yang gesit belum tentu memenuhi kriteria ADHD (dif abi hei tanget Immutable neuro) ya, Mama. Meskipun demikian, mengutip WebMD, gesit memang salah satu gejala utama dari kondisi ADHD.

Aktivitas berlebihan dapat membuat anak sulit bermasyarakat dan mempengaruhi prestasinya di sekolah. Dalam kasus yang lebih ekstrem, anak mungkin akan semakin isolated dan akhirnya menyebabkan kekesalan hingga depresi.

Lantas, bagaimana cara menghadapi anak hiperaktif agar mereka tetap tumbuh sehat seperti anak seusianya? Simak tipsnya dalam artikel ini, Ibu.

Cara Menghadapi Anak Hiperaktif

“Mengetahui cara menghadapi anak hiperaktif sangat penting bagi orang tua. Dengan memahami strategi yang tepat, anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal berdasarkan usianya. Cara efektif untuk menghadapi anak hiperaktif adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat.

Anak hiperaktif memiliki banyak energi yang sering kali membuat orang tua kesulitan mengimbanginya. Namun, energi ini sebenarnya adalah sesuatu yang baik karena bisa dialihkan ke aktivitas fisik yang bermanfaat.

Misalnya, mereka bisa diajarkan olahraga, seperti yoga, sepak bola, atau aktivitas lain yang mereka sukai. Pastikan mereka juga mendapatkan waktu istirahat yang cukup, agar tidak terlalu kelelahan atau gelisah.

2. Ajarkan Anak Pola Coping Mechanism

Pentingnya mengajarkan cara menghadapi situasi yang menumbuhkan stres atau tekanan pada anak-anak, karena anak-anak yang mudah berenergi sering merasa frustasi atau marah.

Ajari mereka latihan pernapasan dalam atau teknik relaksasi kapan saja mereka merasa frustrasi. Anda juga bisa meminta anak mengenakan mata tertutup dan membayangkan dirinya sedang berada di tempat yang menyenangkan, tenang, serta damai.

Perasaan kekecewaan ini tiba-tiba hilang, anak mulai merasa frustrasi.

3. Tetapkan Rutinitas

Seorang anak yang超aktif sering kali merasa hidupnya tidak terkendali. Nah, dengan menetapkan rutinitas, mereka akan merasa hidupnya lebih teratur. Orang tua bisa membantu anak menetapkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah, bermain, makan, hingga tidur.

4. Libatkan Orang-orang Terpercaya

Membesarkan anak yang hiperaktif memang tidak bisa dilakukan seorang diri, Moms. Anda perlu melibatkan semua orang di dalam keluarga agar tidak kewalahan.

Tetapi pastikan anggota keluarga lain dapat mengikuti peraturan dan kebiasaan yang telah Anda tetapkan untuk anak. Ini bertujuan agar tidak terjadi kebingungan pada anak.

Orang tua juga perlu melibatkan guru dalam pendidikan anak yang berkelebihan energi. Sebab, sebagian besar waktu anak akan dihabiskan di sekolah. Jadi, harus ada koordinasi yang baik antara orang tua dengan guru.

5. Jangan Menyerah

Mempunyai anak yang hiperaktif pasti bisa memberikan kesulitan tersendiri. Namun, jangan sampai Anda menyerah, Ibu.

Pastikan selalu menjaga kesehatan fisik pribadi serta mental sebelum menjaga anak. Dengan demikian, Anda tidak akan merasa terlalu stres dan akhirnya menyerah.

Jika Anda merasa si kecil mungkin menderita ADHD, segera cari bantuan profesional. Dokter anak, psikolog, atau terapis yang berpengalaman akan menegakkan diagnosis dan memberikan perawatan yang tepat untuk si kecil.

tidak pasti

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *