Sebanyak 122 titik panas (hotspot) terdeteksi di Pulau Sumatera, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Titik panas ini merupakan indikasi awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan, tersebar di beberapa provinsi di Sumatera, dengan Riau menjadi salah satu daerah yang memiliki konsentrasi hotspot cukup tinggi.
Data terbaru menunjukkan sebaran titik panas di Pulau Sumatera, dengan Aceh memiliki 15 titik, Bengkulu 28 titik, Jambi 9 titik, Lampung 1 titik, Sumatera Utara 4 titik, Sumatera Barat 15 titik, Sumatera Selatan 13 titik, Bangka Belitung 21 titik, Kepulauan Riau 2 titik, dan Riau 14 titik.
Di Riau, titik panas terdeteksi di beberapa kabupaten seperti Kampar (2 titik), Kota Dumai (3 titik), Pelalawan (2 titik), Siak (1 titik), Indragiri Hilir (2 titik), dan Bengkalis (4 titik). “Penyebaran titik panas ini sangat memprihatinkan, apalagi menjelang musim kemarau. Kami telah mengaktifkan tim pemadam kebakaran di setiap daerah untuk mengatasi potensi kebakaran yang bisa meluas,” ungkap Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Gita Dewi.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa sebagian besar titik panas teridentifikasi di kawasan hutan yang rentan dibakar untuk membuka lahan pertanian. Masyarakat diimbau untuk tidak membakar hutan dan lahan secara sembarangan, karena dapat meningkatkan risiko titik panas dan kebakaran yang lebih besar.