Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid dan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) SF Hariyanto, berkomitmen untuk peningkatan layanan dan akses pendidikan gratis bagi setiap anak di Provinsi Riau. Rencana kerja mereka di bidang peningkatan akses dan layanan pendidikan mencakup pendidikan gratis melalui BOSDA kepada SMA/SMK dan SLB serta pencegahan anak putus sekolah.

Hasil dari 100 kerja Gubri Abdul Wahid bidang pendidikan menunjukkan bahwa pemberian Bosda telah dilakukan kepada SMA/SMK dan SLB Negeri dan Swasta. Selain itu, pemberian Bosda afirmasi juga dilakukan kepada siswa dari keluarga tidak mampu yang tidak tertampung di sekolah negeri.

“Tahun ajaran 2024/2025, Bosda afirmasi diberikan kepada 842 siswa di 6 kabupaten/kota. Pada PPDB tahun 2025, ditingkatkan alokasinya menjadi 3.150 siswa di 12 kabupaten/kota,” ujar Gubri Abdul Wahid. Selain itu, dukungan penyelenggaraan pendidikan keagamaan juga dilakukan dengan pemberian bantuan operasional sekolah kepada MA swasta.

Program pencegahan anak putus sekolah dan pengurangan beban masyarakat dilakukan melalui pemberian seragam gratis kepada siswa. Pemberian seragam gratis dialokasikan bagi siswa kelas X SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta di 12 Kabupaten/Kota, dengan total 110.000 siswa yang diterima pada PPDB tahun 2025.

Pemerintah Provinsi Riau juga mengusulkan dua tahap pengembangan sekolah rakyat. Tahap pertama berupa pembukaan sekolah rakyat di Gedung Asrama Haji Provinsi Riau dengan sasaran menampung 50 siswa dari keluarga tidak mampu untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas.

“Tahap dua, diusulkan Pembangunan sekolah rakyat yang berlokasi di Pasir Putih,” tutup Gubri Abdul Wahid, menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan akses pendidikan gratis dan mendorong pencegahan anak putus sekolah di Provinsi Riau.